Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kabupaten Brebes Mempunyai SIPBM Berbasis Web dan Android

5 Juli 2020   17:35 Diperbarui: 5 Juli 2020   17:29 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa Cenang dalam melakukan intervensi GKB melalui Data SIPBM tahun 2017, dimana data menunjukkan ada 440 ATS yang terdata by name by addres dalam satu desa dengan sebara ada 9 RW. RW 01 sebanyak 43, RW. 02 sebanyak 46, RW 03 sebanyak 58, RW 04 sebanyak 44, RW 05 sebanyak 54, RW. 05 sebanyak 48, RW 07 sebanyak 60, RW 09 Sebanyak 44, dan RW 08 sebanyak 43.

Dari data tersebut, alasan tidak sekolah adalah pertama paling banyak adalah bekerja mendapatkan upah sebanyak 33 persen, alasan tidak ada biaya 28 persen, dan malas atau tidak mau sekolah 53 persen. sisanya adalah alasan lain seperti mengurus rumah tangga, pengaruh lingkungan, dan lainnya.

Dari data 440 ATS, lalu direkonfirmasi yang bersedia sekolah adalah 230 siswa. Awalnya FMPP Desa mencari ATS dari rumah ke rumah sesuai data yang ada, tahun 2016 dapat 5 siswa, 2017 dapat 80 siswa, 2018 20 siswa, 2019 60 siswa, dan target 2020 adalah 65 siswa. sehingga diharapkan cenang akan bisa mengentaskan 230 siswa di tahun 2021.

Terkait penganggaran GKB di desa cenang, tahun 2017 melalui APBDES berupa uang untuk 5 orang sebanyak Rp. 3,6 juta, kemudian 2018 dapat CSR berupa uang untuk 1 ATS, 2017 swadaya masyarakat mendapatkan barang seniai Rp 1jt untuk 5 ATS sebesar Rp, 1.5jt, tahun 2017 dapat donasi dari komunitas perantau berupa uang untuk 10 ATS senilai Rp.6 juta, lalu tahun 2018 mendapatkan APBDes berupa barang untuk 50 ATS senilai Rp 37 juta, tahun 2018 mendapatkan APBD Kabupaten berupa uang untuk 34 ATS senilai Rp. 34 juta, dan tahun 2019 dari APBDes berupa barang untuk 30 ATS senilai Rp 29jt

Selama kegiatan GKB, Pihak Desa sudah menggalang kerjasama antara lain dengan Yayasan Peristek pangkah Kabupaten Tegal, Yayasan ANdalusia Ds. Tegalwulung Kecamatan Jatibarang Brebes, PKBM Maju Bersama Desa Cenang, dan Yayasan Darul Faroh Desa Harjosari Lor Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal.

Itu adalah salah satu dari sekian desa yang sudah memanfaatkan data SIPBM untuk penanganan ATS kembali Bersekolah, pendataan yang dilakukan dengan sistem Sensus Penduduk dari rumah ke rumah dan dilakukan oleh warga desa sendiri, dengan dana dari Dana Desa untuk keperluan intervensi di desa menjadikan kedaulatan data semakin akurat dan berkesinambungan. 

Desa yang memiliki data SIPBM ini akan mudah mencari data yang dibutuhkan, karena ada aplikasi yang bisa membantu mereka dalam mendata penduduk melalui sistem informasi pembangunan berbasis masyarakat (SIPBM), dimana aplikasi sipbm ini sudah diadopsi oleh beberapa Kab/Kota di Indonesia melalui Kementerian Desa, dan Kabupaten Brebes menjadi pusat studi belajar SIPBM, selain mayoritas desa juga mengalokasikan dana untuk keperluan data akurat, juga sudah dimanfaatkan datanya untuk keperluan pembangunan, salah satunya adalah bidang pendidikan. 

Ada aplikasi berbasis website dan aplikasi berbasis android, aplikasi ini akan memudahkan bagi pengambil kebijakan di Kabupaten, Kecamatan dan Desa, karena aplikasi ini bisa dimanfaatkan dengan cepat dan tepat, selain itu desa juga akan paham dengan data yang ada, saat diminta data kepemilikan jamban misalnya, berapa jumlah KK yang tidak punya jamban per RT, maka cukup klik saja di sistem akan muncul peta sebaran, dan data sebaran RT dan nama-nama warga yang tidak memiliki data jamban tersebut, dan ini bisa juga digunakan untuk keperluan lain sesuai dengan kebutuhan dalam pembangunan di desa. 

Selamat buat Kabupaten Brebes Jawa Tengah yang sudah memiliki data lengkap untuk SIPBM di tahun 2020, semoga desa dalam membangun desanya melalui aplikasi tersebut dan menjadi bank data yang komplit dan berkesinambungan.  


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun