Patuhi Protokol Kesehatan Saat Masuk Rita Mall

Semua pengunjung supermarket Rita Mall harus mematuhi protokol Kesehatan, dibuka pagi hari mulai jam 10.00 WIB semua patuh untuk mengikuti aturan covid. 

Satpam memastikan untuk masuk ruang  penyemprotan disinfektan, lalu pakai masker, dan basuh tangan dengan hand sanitizer kemudian check suhu badan dengan alat yang dipegang oleh satpam.

Saat diperiksa satpam secara reflek menyebutkan suhu badan anda, 36 derajat celcius, jika ketahuan panas maka disampaikan dan diupayakan tidak masuk, ada petugas media yang stand by di lokasi awal masuk pintu mall ini. 

Gunakan Masker (Dokpri)

Kalau ga pakai masker dilarang masuk, masker harus dipakai dan usahakan tangan selalu dihand sanitizer, demi mencegah pemyenaran virus corona, dan inilah upaya new normal. 

New Normal di pasar modern benar-benar dipatuhi oleh para pengunjung termasuk anak-anak belajar langsung, berbanding terbalik dengan pasar desa, jarang yang pakai masker, cuci tangan dengan hand sanitizer dan banyak pintu keluarnya, beda tempat beda perlakuan. 

Sepertinya edukasi di mall lebih mengeba dibandingkan di pasar desa atau pasar induk, jika di mall dilaksanakan dengan semestonya, tapi jika di pasar desa kurang dipatuhi oleh para penjual dan pembeli, apakah ini ada pengaruhnya dengan latar belakang pendidikan atau karena faktor lain. 

Dokpri

Penjual yang mengais dagangannya di mall pun menggunakan protokol kesehatan yang super ketat, bahkan di tempat permainan pun baik anak, orangtua dan ibu-ibu atau remaja gunakan masker dan basuhi tangan dengan hand sanitizer. Minggu (7/06/2020) 

New Normal sudah dilakukan di salah satu mall di Kota Tegal, dan warganya pun patuh dengan aturan yang diputuskan oleh Pemerintah.

Salah satu Warga Brebes yang berkunjung ke Rita Mall Halimatus sya'diyah ternyata di mall ini ketat dalam mematuhi protokol kesehatan untuk cegah virus corona. Bahkan ada fasilitasi free hotspot dari biznet, penegakan aturan dan berikan layanan terbaik bagi pengunjung yang ingin menggunakan fasilitas berselancar dengan media sosial.

Kontributor: Bahrul Ulum