Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Anak Yatim Piatu di Desa Karangbandung Brebes dengan Luka Serius pada Kepala, Butuh Donasi Kemanusiaan

4 Juni 2020   20:58 Diperbarui: 4 Juni 2020   21:09 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbagi Rejeki (Dokpri)

Brebes - Hidup dalam lingkungan yang serba pas-pasan, dengan kondisi tubuhnya tidak bisa mengangkat sendiri, dan harus dibantu oleh saudaranya saat berbaring atau duduk dikasurnya karena pernah jatuh akibat kecelakaan dari kendaraan roda dua dan luka serius pada otaknya, akhirnya harus dirawat beberapa kali di Rumah sakit agar sembuh sediakala.

Begitu kisah sepenggal cerita seorang Anak Yatim Piatu berinisial Dkm (Usia 17th), yang kini tinggal bersama kakak perempuan dan kakak laki-lakinya, dia tinggal di Dusun Wetan Desa Karangbandung Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes.

Rumah Tinggal Sekarang (Dokpri)
Rumah Tinggal Sekarang (Dokpri)
Penuturan Kades Karangbandung, Hasanudin saat ditemui dirumahnya mengatakan, pihaknya membenarkan bahwa ada salah satu warganya yang sampai sekarang masih terbaring dikasurnya dan perlu mendapatkan perawatan rutin berupa rawat jalan untuk beberapa kali di Rumah Sakit di Kota Cirebon, kalau pilihan keluarganya disana, alasannya ada saudara tertua yang tinggal di kota tersebut sehingga bisa saling membantu.  

" Pemerintah Desa sudah mengupayakan bantuan sosial kepada keluarga tersebut, termasuk memastikan masuk data DTKS dan memilili  kartu BPJS PBI, bahkan saat pengurus karangtaruna desa membuat proposal untuk donasi Dkm pun ditanda tangani  untuk meringankan beban yang harus ditanggung olehnya baik kebutuhan sehari-hari maupun untuk pengobatan meris mengantarkan ke rumah sakit, " katanya, kamis (4/06/2020).

Hasanudin menambahkan, membenarkan bahwa kedua orang tuanya sudah almarhum dan almarhumah, jika ada yang mau berdonasi dipersilahkan, minimal berbagi rejeki, dan ini salah satu bagian dari fastabiqul khoirot atau berlomba-lomba dalam kebaikan.

Sementara itu, Pihak Kepala Puskesmas Cikeusal Kidul H. Sunarto, S.Kep.Ners. juga membenarkan bahwa secara medis setelah melalukan visitasi di rumahnya dan memeriksa kondisi anak tersebut, ada luka yang cukup serius pada otaknya, dan perlu penanganan yang rutin dan membutuhkan waktu yang lumayan panjang, tapi dia berharap semoga anak ini cepat sembuhnya, dan keluarga yang mendampinginya tetap optimis bahwa luka yang ada di dalam otaknya bisa disembuhkan, tentunya dengan semangat yang tinggi dan mendampingi secara rutin dalam perawatan di rumah sakit Kota Cirebon.

Sementara itu, Adi Assegaf dari komunitas CBM juga salah satu relawan pegiat sosial, dengan didampingi teman-temannya, langsung mengunjungi kediaman Dkm, memastikan kondisi kesehatannya, apa saja dukungan yang tepat bila masyarakat atau warga untuk berbagi.

Berbagi Rejeki (Dokpri)
Berbagi Rejeki (Dokpri)

" Mari berbagi amaliyah, menabung kemanusiaan lewat bantuan dana untuk pengobatan rutin dari Desa menuju RS di Cirebon sangat dibutuhkan, karena rutin sehingga diperlukan biaya transportasi dan perawatan harian, semoga cepat sembuh, keluarga harus mendampinginya, karena proses penyembuhan harus di dampingi rutin dan butuh ekstra kerja keras," tuturnya.

Bagi yang ingin berdonasi bisa berkomunikasi dengan pihak Pemerintah Desa Karang Bandung biar nanti dana yang terkumpul bisa di tasyarufkan kepada keluarga untuk meringankan biaya perawatan rutin dan biaya makanan yang bergizi untuk pemulihan fisiknya. Terima kasih atas dukungan dari semua pihak, semoga sedekah jariyah yang diberikan dibalas oleh Allah SWT.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun