Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Covid-19 Belum Diprediksi Kapan Berakhir, Sikap Anda Harus Bagaimana ?

25 Mei 2020   17:36 Diperbarui: 25 Mei 2020   18:12 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Portal okezone.com memberitakan hari ini tentang covid-19, Doni Monardo, Covid-19 Belum Diketahui Kapan Berakhir. Sebagai warga yang hidup di Indonesia ingin covid segera berakhir, karena  bekerja juga terganggu sekali, warga harus waspada terus, karena vaksin corona belum ketemu lagi, lagi-lagi ketemu protokol kesehatan.

Suruh memakai masker, cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, physical distancing, dan hindari kerumunan sama dan pertemuan yang tatap muka langsung kecuali dengan daring atau telecobference. Sebaiknya dirumah aja dianggap bagus dan sangat direkomendasi era pandemi sekarang ini. 

Tenaga medis pun harus extra waspada, pakai APD yang cukup panas, dan bolak balik pakai hand sanitizer sama cuci tangan pakai sabun juga pasti terganggu, sudah panas lagi kalau pakai APD, belum lagi resiko tertular sangat rentan, eh para medis sudah bekerja maksimal, malah warganya masih banyak yang tidak mematuhi protokol kesehatan, cuek dengan kondisi covid-19. 

Tidak boleh piknik,mau piknik ke obyek wisata sudah ditutup sama pemerintah, sudah 3 bulan lagi, apalagi pengelola juga harus mengeluarkan biaya perawatan dan operasional karyawan yang membersihkan lokasi obyek dan kalau itu wisata mangrove berarti kapal untuk mengangkut penumpang juga harus selalu dikontrol mesin dan dinyalakan tiap harinya agar tidak parah nasibnya, karena kalau selalu menganggur potensi rusak sangt tinggi. 

Pemerintah Desa juga harus berpikir keras, karena harus menutup beberapa akses jalan agar warganya tidak bolak balik keluar rumah apalagi masuk zona merah di daerah lain, kemudian masuk dengan tanpa dikontrol, kalau kena virus corona semakin memperparah kondisi desanya. 

Bahkan ada warga di Desa Sengon Kecamatan Tanjung Brebes, pasien positif covid-19 melarikan diri dari salah rumah sakit di jakarta, Kronologis kaburnya pasien positif rapid tes, berdasarkan info dari kades Sengon H.Ardi  Winoto sebagai berikut :
1. Bahwa yang bersangkutan benar kabur dari kemayoran
2. Bahwa yang bersangkutan di salah satu RSU di kemayoran sebagai pasien PDP dng hasil rapid tes reaktif / *Positif* dan sedang melaksanakan isolasi sambil menunggu hasil swab keluar.
3. Yang bersangkutan selama menunggu hasil Swab Keluar kabur dari kemayoran dan pulang ke desa Sengon kulon
4. Hasil Swab tes dr RSU kemayoran keluar pada tgl 23 mei 2020 dng hasil *positif*
5. Kades sengon melaksanakan koordinasi via tlp dng pihak RSU kemayoran dan di dapatkan hasil bahwa benar sdr SUHARI adalah benar kabur dr RSU kemayoran selama menunggu hasil Swab keluar. 

Para kyai juga tidak mudah untuk tabligh di beberapa desa, karena ada larangan berkumpul dari pemerintah, biasanya kalender pengajian penuh, ini harus tidak melakukannya, termasuk para guru ngaji pun banyak aktivitasnya terkurangi dan dirumah. 

Dok Covid19.go.id
Dok Covid19.go.id
Belum lagi PSBB Jakarta, anda yangbsufsh mudik di Rumah dan mau berangkat ke Jakarta lagi, maka harus ikuti aturan pemerinath DKI. seperti halnya yang tertulis di gambar, harus ada surat izin keluar masuk (SIKM), dan surat bebas covid-19 dengan tes swab dari kota pembarangkatan.

Mengingat covid-19 belum ada kejelasan kapan berakhirnya,maka sikap kita harus dabar dan bersyukur, hal ini sudah dianjurkan dalam agama, sabar menerima ujian yang berat ini, pastinya ada hikmah di dalamnya, bersyukur maksudnya pertemuan dengan anak swmakin banyak dan ibadah semakin kuat serta semangat membaca buku dan literasi pustakaan semakin banyak. Menulis harus produktif. 

Dari sisi data, ada kenaikan Minggu 24 Mei 2020, jumlah pasien positif corona di Indonesia berjumlah 22.271 kasus dengan 1.372 orang meninggal dunia dan 5.402 orang Sembuh. Artinya PR masing-masing Kab/Kota jelas semakin bertambah, anggaran juga harus tersedia, kewajiban untuk security covid di masing-masing daerah harus cepat dan tanggap, belum lagi tim medis yang merawat pasien covid pun harus selalu siaga 24 jam, tentunya bukan pekerjaan yang ringan. 

Juni awal masuk anak sekolah, namun kebijakan memperpanjang belajar jelas akan terus dilakukan sepanjang covid ini belum selesai ujungnya, sehingga para pengambil kebijakan pastinya akan mengambil beberapa alternatif untuk memastikan agar generasi penerus bangsa tetap berkualitas dan tidak terpapar covid. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun