Stok darah sewaktu-waktu berubah. Saya sepakat itu. Dan kewajiban lembaga layanan publik seperti UTD PMI Kab/Kota lah untuk melaporkannya kepada publik terkait stok darah yang ada di Unit Transfusi Darah PMI Kab/Kota.Â
Info ini menjadi penting juga bagi faskes atau fasilitas kesehatan yang mau akses kebutuhan darah, termasuk saat UTD PMI mengunggah di media twitter, FB, ataupun di Instagram atau di WAG PPDS atau Forkom Donor Darah sangatlah tepat, pasalnya mereka dapat informasi akan ketersediaan darah di tempat yang ada.Â
Informasi ini tentunya memberikan kepastian bagi mereka yang saat ini membutuhkan, dan juga bagi para pendonor darah yang hari ini jadwalnya donor, sehingga bisa dengan cepat merespon untuk segera peduli kasih untuk membantu sesama, dengan cara donor darah di kantor UTD PMI kab/kota di mana pun mereka sekarang tinggal.Â
Coba Anda bayangkan, seandainya Anda ini seorang ayah dari anaknya yang mengalami Demam Berdarah dan kebutuhan trombosit 6 kantong, dengan minta stok darah tersedia dan permintaan dari rumah sakit adalah darah yang diberikan baru, maka harus mencari pendonor baru yang mau mendonorkan dan saat dicek HB dan tensinya boleh untuk diambil darahnya, betapa bahagianya mereka yang dibantu.Â
Kemudian muncul lagi, kurang 6 kantong lagi, dan harus disediakan secepatnya agar nyawa anaknya tertolong, orang tua siapa yang tidak merasa dag dig dug, situasi puasa atau jelang lebaran atau saat lebaran, harus cari pendonor yang bisa transfusi, sungguh luar biasa perjuangan para pendonor ini untuk berbagi amal lewat darah yang diberikan. Setetes darahmu menyelamatkan nyawa orang lain.
Situasi pandemi juga para tenaga UTD PMI harus mematuhi protokol kesehatan, termasuk mereka yang mau mendonorkan darahnya. Dan mereka yang minta pun harus siap dengan konsekuensi yang luar biasa kalau anak-anak sekolah sudah berangkat, ketersediaan darah di PMI jelas sangat terjamin. Tapi kalau sudah jelang liburan, Ramadan, mudik, lebaran dan tahun baru, nah itu baru momentum ketika persediaan darah sangat menipis. Dan kondisi ini tiap tahun sering terjadi.Â
Penting sekali ketika ada banyak komunitas masyarakat yang menyelenggarakan donor darah. Artinya stok ketersediaan darah bisa teratasi dengan baik, wajar jika UTD PMI ada yang memberikan tali kasih parsel lebaran untuk para relawan PPDS di desa.
Hal ini dilakukan dengan tujuan sebagai ikatan rutin, agar semua relawan ini secara istiqomah menyelenggarakan donor darah di wilayahnya secara rutin, dan pos ini boleh dianggarkan sebagai bentuk kemitraan yang saling mendukung.Â
Ada kegiatan sosialisasi donor darah dengan narsum dari pendonor darah aktif sebagai testimoni, dan tenaga medis UTD PMI kepada warga. Termasuk memfasilitasi kegiatan oprasional bagi paguyuban Pendonor Darah Sukarela bagi level Kecamatan, Desa sehingga loyalitas mereka terjaga. Imbasnya stok darah di PMI juga tersedia, diambil dari bulan dana PMI saya kira diperbolehkan, toh itu manfaaatnya juga untuk kepentingan bersama.
Selain itu, informasi online seperti situs UTD PMI wajib ada, di mana anggota dengan mudah menulis nomor yang di Kartu Donor Darah yang dikasih barcode atau misalkan nulis angka nomor registernya terus tahu kapan harus kembali donor darah. Bisa juga dengan SMS Gateway kaya model kita beli pulsa di HP.