Kali ini membawa amal seseorang yang berupa puasa, sholat, zakat, nafkah, jihad dan wira'i. Suaranya bergemuruh, sinarnya terang benderang. Oleh karena kebaikan dari amal tersebut, 3000 Malaikat pun mengawalnya. Dengan rasa optimistis, Malaikat Hafadzah naik ke langit ke tujuh. Langit I sampai VI dilewatinya dengan mulus, tanpa rintangan. Ternyata, sesampainya di langit VII, amal ini dihentikan oleh Malaikat penjaganya. Bahkan Malaikat Hafadzah disuruh memukulkan amal itu kepada pemiliknya, dan dikelupas hatinya. "Akulah yang diberi tugas oleh Allah agar menahan dan melarang amal perbuatan seseorang dibawa ke langit yang lebih tinggi.
Sebab, yang dilakukannya bukanlah semata-mata karena keridloan Allah. Tetapi, dengan maksud agar mendapat pangkat Fuqoha (ilmuwan), dan sanjungan. Amal ini adalah amal riya', bukan Lillahi Ta'ala. Allah tidak mau menerima amal seperti itu," kata Malaikat penjaga memberikan penjelasannya.
Sekali lagi, Malaikat Hafadzah membawa amal kebaikan seseorang, yang berasal dari sholat, zakat, puasa, haji, umroh, bermoral, pendiam, dzikir dan sebagainya. Oleh karena lengkap dan baiknya amal tersebut, maka Malaikat yang berada di tujuh langit dan tujuh bumi mengiringinya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H