Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Jelang Lebaran, Sebagian Rumah Warga Kinclong Sambut Lebaran

19 Mei 2020   07:21 Diperbarui: 19 Mei 2020   07:27 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image Source: gilabeli.com

Aktivitas warga dikampungku, sebelum lebaran membersihkan kebun, pengecetan rumah baik itu pagar rumah, tembok rumah hingga sawang laba-laba, dan kaca dan kayu yang menempel dirumah di bersihkan dan diganti cat yang baru atau sama, biar bersih dan kinclong. 

Kegiatan ini hampir rutin, pengecetan rumah biasanya ada dua opsi, pertama saat jelang lebaran atau saat mau ada hajatan baik itu acara khitan atau pernikahan, mereka mengupayakan semaksimal mungkin. Pertimbangan banyak saudara akan datang, khawatir rumahnya dianggap tidak terawat dan ragam alasan lainnya. 

Mereka bisa saja membersihkan sendiri, atau mencari tukang dan laden atau asisten tukang bangunan, jika rumahnya panjang dan luas bisa seminggu selesai, namun bisa rumahnya kecil hanya beberapa hari saja sudah selesai. Tapi namanya tukang, biasanya kita predikai seminggu ya meleset malahan bertambah harinya, karena ada tambahan lainnya, misalnya ada yang bolong temboknya lalu ditambal lagi. 

Masa pandemi corona seperti ini, sangat berbeda untuk bersih-bersih rumah biar kinclong, ada tapi tidak merata, toko bangunan pun mengalami pasang surut, warga lebih baik menunda pengecetan, karena banyak aturan lebaran saat ini dari pemerintah, jangan mudik, harus jaga jarak, jangan banyak menghadiri meeting atau kumpulan dengan banyak orang, harus memakai masker, cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, termasuk wajib lapor ke RT atau Pemdes jika bepergian dari zona merah, karantina 14 hari, hindari kontak langsung atau salaman langsung, harus disemprot disinfektan agar virus mati dan tidak menyebar. 

dok baomoi.com
dok baomoi.com
Biasanya masjid dan musholla pun ramai menyambut lebaran, ada edaran lagi agar warga tetap mematuhi protokol kesehatan, masjid dan musholla harus diperketat, namun urusan di pasar dan saat belanja-belanja atau ngabuburit warga jelang buka puasa begitu bebas tanpa mengindahkan aturan protokol kesehatan, ditambah lagi menunggu pencairan bansos di sejumlah tempat pun beberapa warga sudah mengindahkan aturan protokol kesehatan, maklum tidak ada sangsi tegas jadi warga pun cuek saja. 

Biasanya jelang lebaran sudah menyiapkan paket bingkisan untuk saudara dari Bapak dan Ibu, gara-gara pandemi jadi malas karena ada aturan dilarang mudik, dan ragam aturan yang mengikatnya, suruh mudik online lagi, ada-ada aja nih model aturan covid-19. Bingkisan lebaran pun juga berdampak, sangat berkurang para pengirim parcel lebaran, alasan refusing anggaran dan jangan banyak keluar rumah, lebih baik dirumah saja. Semoga Covid-19 segera berlalu, dan aktivitas normal tidak banyak aturan protokol kesehatan yang bikin musmet. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun