Aktivitas warga dikampungku, sebelum lebaran membersihkan kebun, pengecetan rumah baik itu pagar rumah, tembok rumah hingga sawang laba-laba, dan kaca dan kayu yang menempel dirumah di bersihkan dan diganti cat yang baru atau sama, biar bersih dan kinclong.Â
Kegiatan ini hampir rutin, pengecetan rumah biasanya ada dua opsi, pertama saat jelang lebaran atau saat mau ada hajatan baik itu acara khitan atau pernikahan, mereka mengupayakan semaksimal mungkin. Pertimbangan banyak saudara akan datang, khawatir rumahnya dianggap tidak terawat dan ragam alasan lainnya.Â
Mereka bisa saja membersihkan sendiri, atau mencari tukang dan laden atau asisten tukang bangunan, jika rumahnya panjang dan luas bisa seminggu selesai, namun bisa rumahnya kecil hanya beberapa hari saja sudah selesai. Tapi namanya tukang, biasanya kita predikai seminggu ya meleset malahan bertambah harinya, karena ada tambahan lainnya, misalnya ada yang bolong temboknya lalu ditambal lagi.Â
Masa pandemi corona seperti ini, sangat berbeda untuk bersih-bersih rumah biar kinclong, ada tapi tidak merata, toko bangunan pun mengalami pasang surut, warga lebih baik menunda pengecetan, karena banyak aturan lebaran saat ini dari pemerintah, jangan mudik, harus jaga jarak, jangan banyak menghadiri meeting atau kumpulan dengan banyak orang, harus memakai masker, cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, termasuk wajib lapor ke RT atau Pemdes jika bepergian dari zona merah, karantina 14 hari, hindari kontak langsung atau salaman langsung, harus disemprot disinfektan agar virus mati dan tidak menyebar.Â
Biasanya jelang lebaran sudah menyiapkan paket bingkisan untuk saudara dari Bapak dan Ibu, gara-gara pandemi jadi malas karena ada aturan dilarang mudik, dan ragam aturan yang mengikatnya, suruh mudik online lagi, ada-ada aja nih model aturan covid-19. Bingkisan lebaran pun juga berdampak, sangat berkurang para pengirim parcel lebaran, alasan refusing anggaran dan jangan banyak keluar rumah, lebih baik dirumah saja. Semoga Covid-19 segera berlalu, dan aktivitas normal tidak banyak aturan protokol kesehatan yang bikin musmet.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H