Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Jalan Sepi Brebes-Purwokerto, Efek Covid Terasa Banget

4 Mei 2020   08:15 Diperbarui: 4 Mei 2020   08:29 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Naik sepeda motor dari Kota Brebes menuju Purwokerto hanya 2 jam saja, artinya jalan yang dilalui tidak begitu macet, dan sedikit sepi, efek tidak ada bus, kendaraan besar juga tidak begitu banyak, efek covid-19 begitu terasa, lebih banyak warga berada dirumah saja, sesuai anjuran Pemerintah.

Beberapa pasar yang kulalui juga nampak sepi, tidak biasanya, padahal pasar desa atau pasar bumiayu atau pasar winduaji, pasar ajibarang, pasar karanglewas yang biasanya ramai pada pagi hari, ini terlihat sepi, hanya beberapa mobil angkutan barang dan penumpang yang bersandar di dekat trotoar atau bahu jalan. 

Tampak banyak anak usia remaja dan anak-anak berjalan sepanjang jalan jatibarang hingga margasari, samping kiri dan kanan, mereka bergerombol bawa mercon sambil orjapa atau olahraga jalan pagi. Karena pencahayaan kurang di jalan, sehingga anak-anak yang melakukan orjapa harus ekztra hati-hati, jangan terlalu ke tengah jalan, khawatir nanti di srempet motor atau mobil.

Selain orjapa, anak-anak ini bawa petasan kecil-kecil yang sengaja dibawa, kemudian dinyalakan lalu dibuang di jalan, sekaligus bikin takut para pengguna jalan saja, bagi mereka tentunya mengasyikan, tapi bagi pengguna jalan yang mau lewat jadi takut karena bunyi mercon tersebut, bahka  ada yang sengaja buang petasan tersebut sembarangan. 

Ya namanya anak-anak, kalau di ingatkan malah nanti marah dan menjadi-jadi. Perlu edukasi bagi warga agar aktivitas orjapa bagus, tapi tidak usah bawa mercon dan dibunyikan lalu dibuang sembarangan. 

Tampak terlihat juga para petani bawa medin diesel untuk mengairi sawahnya yang kekurangan banyu, mereka berangkat dengan sepeda motornya lalu mesin diesel dibawa sekalian dan ditaruh di tempat sumur bor, dengan harapan tanaman teraliri air sehingga bisa panen. 

Sementara, para pedagang tempe dan tahu sudah berangkat sejak bada subuh menuju pasar yang terdekat dan menaruh tempe tersebut kepada pelanggannya dan bisa pulang kembali setelah fajar menyingsing sambil bawa kedelai untuk diolah kembali menjadi tempe.

Terkait pos screening covid-19 bagi pemudik, tampak terlihat di flyover Klonengan Tegal-Brebes, dan di Pos Screening Ajibarang tepatnya di jembatan timbang. 

Mobil yang bawa penumpang akan ditanyakan keperluan perjalanan apa dan akan dilakukan protokol kesehatan. Namun bagi kendaraan bermotor masih aman-aman saja. 

Tampak terlihat dalam perjalanan Paguyangan-purwokerto, ada konvoi motor plat AA, sepertinya dia dari Jabodetabek ingin pulang kampung, terlihat begitu lelah melakukan perjalanan jauh, motor yang diakai rata-rata adalah motor king. 

Beberapa warung makan dan oleh-oleh khas daerah dimana  bus biasanya silih berganti datang, akhirnya ditutup, baik itu RM bus Sinar Jaya, maupun RM Bus jalur Jakarta-Yogya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun