Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Hikmah di Balik Corona

27 April 2020   19:05 Diperbarui: 27 April 2020   18:58 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Allah SWT tidak malu menciptakan hewan kecil seperti nyamuk, karena apa yang diciptakan oleh Tuhan pasti ada manfaatnya, begitu pula tuhan menciptakan makhluk kecil seperti wabah sekarang ini yakni virus corona, betapa sangat dahsyatnya bahkan bisa menggoncangkan dunia disegala aspek kehidupan, dan pastinya ada hikmah kenapa Allah itu memberikan musibah lewat hewan kecil itu, misalnya dengan lockdown berarti bumi sedang diistirahatkan, lapisan ozon semakin menebal dan ragam hikmah lainnya. 

Disebutkan bahwa Coronavirus merupakan virus zoonotic dengan transmisi dari hewan ke manusia, hewan dengan coronavirus dapat berkembang dan menginfeksi manusia, seperti yang terjadi dengan kasus MERS dan SARS serta kasus outbreak saat ini (2019-nCov).

31 Desember 2019 terjadi laporan kasus pneumonia yang tidak diketahui penyebabnya di kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, awalnya per tanggal 3 januari hanya 44 pasien, lalu terjadi outbreak dicurigai terkait dengan suatu pasar di wuhan, akhirnya tanggal 1 Januari 2020 The Huanan Seafood wholesale di Wuhan di tutup.

Tipe baru coronavirus karena ada transmisi hewan ke manusia, dan tanggal 22 Januari 2020 15 pekerja medis terinfeksi, 1 pasien dalam kondisi kritis, lalu tim di china mengkonfirmasi virus wuhan dapat transmisi melalui manusia ke manusia.

Sejak itulah tiap jam kasus terus bertambah dan semakin meluas ke berbagai negara. Antara lain Negara China, Hongkong, Macau, Taiwan, Australia, Cambodia, Canada, France, Germany, Tibet, Japan, Filipina, Malaysia, Nepal, Sri Langka, Singapore Thailand, Korea, AS, India, Vietnam, Finlandia, Arab, Spanyol, Belgia, Swedia, Italia dan Indonesia.

Penularan covid-19 melalui transmisi dari manusia ke manusia via droplet saluran nafas seperti batuk dan bersin, kontak dekat personal misalkan menyentuh atau jabat tangan, menyentuh benda atau permukaa yang terdapat virus disana dan ketika menyentuh mulut, hidung atau mata sebelum mencuci tangan, termasuk kontaminasi feses. Karena rata-rata manusia menyentuh muka atau wajah sehari adalah 3.000 kali maka harus selalu waspada dan kita harus mencegahnya agar tidak menyebarkan virus ke orang lain.

Caranya dengan CTPS dengan air mengalir, saat keluar rumah pakailah masker, karena percikan atau droplet itu melampaui jarak, umumnya 1 meter pada permukaan mukosa yang rentan. Sehingga keberadaan masker menjadi penting untuk mencegah percikan yang masuk. termasuk jaga jarak atau pysical distancing dan dirumah saja kalau tidak ada keperluan mendesak. 

Sayang terkadang manusia ini sudah jelas secara medis dijelaskan bahwa virus corona itu berbahaya saat menyerang manusia, dan belum ada anti virus atau vaksin corona, mestinya kita harus berupaya untuk mencegahnya terutama agar tidak meluasnya virus itu berkembang biar di daerah. Kalau terlalu banyak yang beraktivitas.

Apalagi bepergian yang tidak terkendalikan, bisa saja virus itu menempel di bawa kita namun kita tidak tahu kalau virus itu melekat baik di baju, atau di benda-benda yang kita bawa, dan kita lupa saat datang ke rumah kemudian tidak cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir. 

Termasuk Allah menciptakan makluk hidup seperti ular, kalajengking, pastinya ada manfaatnya, kalau di Ilmu biologi biasanya dinamakan dengan rantai makanan. 

Rantai makanan menurut portal gurupendidikan.co.id adalah sebuah peristiwa makan dan dimakan antara sesama makhluk hidup dengan urutan-urutan tertentu. Dalam suatu rantai makanan terdapat makhluk hidup yang mempunyai peran sebagai produsen, konsumen, dan sebagai dekomposer (pengurai). 

Pada kejadian rantai makanan terjadi suatu proses makan dan dimakan dalam suatu urutan tertentu. Dan setiap tingkat dari rantai makanan dalam sebuah ekosistem disebut juga dengan tingkat trofik.

Wabah jika kita tidak takut mati maka kalau nanti mati pun masuknya golongan orang syahid, dan adanya wabah corona yang diberikan kemudian kita mampu mencegahnya dan berusaha untuk bersyukur maka akan bermanfaat bagi kita semua, dan siapa yang akan menikmatinya pastinya generasi yang akan datang. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun