Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Buat Warga Patuh Saja, Semua Dimensi Kebijakan Publik Dilakukan

24 April 2020   12:21 Diperbarui: 24 April 2020   12:29 1124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terkait pada aspek kepatuhan, dalam  teori kebijakan publik bahwa Kepatuhan berasal dari kata dasar patuh, yang berarti disiplin dan taat, kepatuhan adalah istilah yang menjelaskan ketaatan pasrah pada tujuan yang telah ditentukan. 

Menurut Kholit (dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, 2004 : 411), patuh adalah suka menurut perintah, taat pada perintah, sedangkan kepatuhan adalah perilaku sesuai aturan dan berdisiplin. Jadi dapat disimpulkan bahwa kepatuhan (ketaatan) adalah melaksanakan cara dan perilaku yang disarankan oleh orang lain, dan kepatuhan juga dapat didefinisikan sebagai perilaku positif dalam mencapai tujuan.

Kata terakhir dari tulisan ini adalah, bahwa sebuah kebijakan publik terkadang tidak bisa memuaskan semua pihak, tapi negara dalam menentukan kebijakan pastinya sudah mempertimbangkan beberapa aspek yang terjadi berdasarkan fakta dan data, dan bagaimana menyikapi dalam sebuah tindakan yang tepat, dan kebijakan yang ditetapkan sebagai upaya pencegahan agar tidak meluaskan penyebaran virus corona ini.

Walaupun terkadang para pengambil kebijakan sendiri, ada yang paham secara menyeluruh, dan ada juga yang tidak memahami aturan secara detail, sehingga mereka juga punya hak untuk berkonsultasi dengan para penegak hukum yang ada supaya apa yang dilakukan ini tidak berimbas pada tindakan hukum yang ada, selain itu penerima sasaran juga tidak merasakan diskriminasi atas kebijakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun