Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Zoom, Aplikasi Teleconference Paling Diminati

14 April 2020   08:16 Diperbarui: 14 April 2020   08:34 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa pengajian online dengan daring menggunakan aplikasi zoom, rapat kecil dan besar pun pakai zoom, baik yang dilakukan oleh beberapa kementerian dalam rangka koordinasi covid-19 pakai aplikasi ini. Bahkan organisasi pemerintah daerah dan ormas ketika rapat sebagian besar pakai aplikasi zoom.

Selain mudah instalasinya baik di laptop maupun android, menjadikan orang yang baru latihan pun tidak mengalami kesulitan, kalau sedikit hambatan, karena baru mencobanya. Bagi yang sudah terbiasa maka aturan main bisa dijalankan. 

contoh jika sudah pengalaman, maka moderasi undanganpun disebutkan, Bagaimana anda dapat berpartisipasi/mengikuti diskusi online/webinar melalui Zoom?

Berikan "nama Panggilan dan nama lembaga" sewaktu anda masuk ZOOM

Saat webinar berlangsung, mic akan dimatikan/mute oleh admin sesuai kebutuhan. 

Peserta yang akan bertanya atau berkomentar akan diatur secara bergiliran oleh admin.

Gunakan tanda "angkat tangan" atau raise hand apabila ingin berbicara.

Tapi bagi yang baru belajar, ya alternatifnya dia harus belajar klik mute dan unmute, walaupun kadang juga salah, akhirnya yang lain akan bilang, mas itu mute di videonya di klik unmute dan sebaliknya. Resiko belajar awal ya begitu. 

Pro dan kontra memakai aplikasi ini, telah beredar, dari mulai pemberitaan media nasional maupun lainnya, bahwa aplikasi zoom ini tidak aman, dan seterusnya, tapi tetap saja bagi seseorang yang sudah merasa aman dengan aplikasi tersebut, sepanjang belum merasakan kerugian atas aplikasi ini ya dianggap biasa saja, sama dengan menggunakan masker saat pandemi corona, bagi siapapun yang keluar rumah untuk memakai masker, beresiko kalau tidak memakai, tapi masih banyak warga yang tidak memakai masker dengan ragam alasan. 

Begitu pula jangan pakai aplikasi bajakan, sekarang dengan bayar itu lebih murah dN selalu up to date aplikasinya, seperti install microsoft office, crack aplikasi dianggap biasa, kalau nanti rusak ya crack lagi. Ya itulah dinamika dalam menggunakan teknologi yang ada, ada yang patuh dan ada yang tidak patuh. semua itu pasti ada yang mengikutinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun