Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Biaya MRI Lebih Mahal Dibanding CT Scan

13 April 2020   11:39 Diperbarui: 13 April 2020   11:42 1386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MRI (magnetic resonance imaging) scan adalah pemeriksaan medis yang menggunakan medan magnet dan energi gelombang radio. Tujuannya untuk menampilkan gambar struktur dan organ dalam tubuh. 

Lihat alatnya saja saya menduga itu mesinnta sangat mahal, tapi manfaatnya sangat besar, ternyata salah satu petugas mengatakan harganya kurang lebih 24 milyar, artinya  dengan biaya yang mahal ini, mesti kalau kita periksa lewat MTI ya pasti harus mengeluarkan dana tidak murah.

Khusus tarif dirumah sakit umum disesuaikan dengan ketentuan Perda, tapi jika di RS swasta disesuaikan dengan keputusan yang ada RS tersebut, karyawan RS tinggal memberikan informasi kepada pasien sesuai tarif yang ada sistem komputerisasi layanan medik. 

Kelebihan MRI

Mengutip di portal helodoc.com disebutkan bahwa MRI scan bisa memberikan gambaran struktur tubuh yang tidak bisa didapatkan pada tes lain, seperti rontgen, USG, bahkan CT scan. Berikut ini perbedaan CT scan dan MRI scan lain yang perlu diketahui:

Lingkup pemeriksaan: Pada CT scan, pemeriksaan dilakukan pada area dada, perut, saluran kemih, panggul, tungkai, kepala, dan tulang belakang. Pada MRI scan, pemeriksaan dilakukan pada otak, saraf tulang belakang, jantung, pembuluh darah, payudara, tulang dan sendi, serta organ internal lain.

Biaya. Pemindaian dengan MRI scan lebih mahal ketimbang dengan CT scan.

Alat yang digunakan: CT scan memanfaatkan sinar X untuk menciptakan gambar dalam tubuh. Sementara MRI scan menggunakan medan magnet dan gelombang radio yang kuat untuk menciptakan gambar organ dan struktur internal tubuh secara rinci.

Risiko bahaya: CT scan cenderung lebih berbahaya, setidaknya berisiko menimbulkan efek samping, dibanding MRI scan. Alasannya karena MRI scan tidak menggunakan radiasi sinar-X dalam prosesnya. Artinya, orang yang rentan terhadap risiko radiasi (seperti ibu hamil) bisa menjalani MRI. 

Proses pemeriksaan. Pemindaian dengan CT scan dan MRI scan sama-sama tidak menimbulkan rasa sakit dan non-invasif. Pada MRI scan, prosesnya cenderung bising, membutuhkan waktu lebih lama, dan berpotensi menyebabkan klaustrofobia (cemas karena berada di ruang mesin tertutup).

Pengalaman Melihat MRI

Apa yang ditulis diatas memang benar, bahwa ada tingkatan kecanggihan di Radiologi yaitu Rontgen, lalu USG dan MRI. Seorang dokter ortopedi saat mau memeriksa tindakan secara detail dan lengkap jika lewat MRI, namun syarat untuk MRI ternyata harus ada hasil laborat dengan mengambil sampel darah yang ada. 

Dokter spesialis ortopedi akan memberikan pengantar kepada radiologi agar pasien ini di scan MRI. Pasien akan menunggu pemeriksaan MRI selama 45 menit hingga 1 jam, selama diperiksa, tidak boleh ada barang berbentuk logam atau jam tangan, atau sabuk yang ada besinya.

Pada Formulir yang harus ditanda tangani pasien disebutkan apakah dalam tubuhnya pasang ring jantung, pasang pen pada tulang, ataupun pernah Cuci Darah HD, tinggal dicontreng ya atau tidak, disini pasien harus jujur, karena jika tidak jujur beresiko bagi dirinya. 

Selama di scan sambil berbaring, pasien tidak boleh bergerak-gerak, jangan takut dan panik saat masuk alat MRI tersebut, saat ada pergerakan saja, pihak operator MRI akan tahu, dan diingatkan lewat suara di meja komputer ke dalam ruangan MRI. 

Bunyi scan mirip kaya scan kertas di Printer Epson L220, hanya saja ini lebih keras dikit, scan yang dipilih sesuaikan dengan permintaan pasien dimana keluhan yang ada, jika misalnya pada pundak kanan misalnya, maka akan di scan pada daerah keluhan yang ada. 

Sebelum di scan, ada bunyi suara seperti kalau kita naik kendaraan pakai Waze atau Map, 100 meter belok kanan, kalau ini, scan akan dilakukan selama 3 menit, begitu intonasi suara perempuan otomatis, suara dengung scan sangat terasa sekali, dan akan nampak pada layar komputer, ada aplikasi khusus untuk membaca MRI Scan dan operator yang terlatih yang ditugaskan untuk melakukan tugas seperti ini. 

Bagi yang tidak biasa menunggu, sepertinya sangat membosankan untuk melihat proses MRI ini, biasanya keluarga pasien disuruh menunggu diluar, dengan memberikan waktu pemeriksaan kurang lebih satu jam, untuk menjaga barang bawaan yang dibawa pasien, diminta satu keluarga pasien yang menjaganya. 

Tampilan hasil MRI tampak terlihat dengan jelas dilayar komputer operator,  operator akan  melihat beberapa gambar yang beragam dari berbagai sudut, kaya para desain grafis aja yang sedang ngedit gambar dari mulai hingga finishing desain.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun