Sabtu, 4 April Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Brebes pukul 14.00 melaporkan dalam publikasinya di corona.brebeskab.go.id, dimana disebutkan : Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 1.346 orang dan dinyatakan sehat 66, sisa 1.280 dalam pemantauan.Â
Sementara PDP (Pasien Dalam Pengawasan) atau Susect sebanyak 28 orang, 14 orang dirawat dan 13 orang sudah dipulangkan 1 orang meninggal.Â
Terkonfirmasi positip (+) Nihil.
Tanggap CovidÂ
Edukasi Covid-19 dilakukan oleh berbagai pihak, karena teori mobisasi sosial di masyarakat, Kita harus mengetahui strategi kepatuhan warga, ada warga yang patuh terhadap kebijakan pemerintah, Kebijakan Partai, Ada yang patuh dengan ulama, Ada yang patuh dengan Tokoh Panutan (tomas atau tokoh adat) dan ada yang patuh dengan saluran pemberitaan di media.Â
Seluruh saluran ini harus dilakukan oleh tim Covid-19 di Kab/kota. Sebagai contoh misalnya bagaimana organisasi NU hari ini melakukan gerakan istighosah bersama dengan menyebarluaskan informasi kepada warga NU, tetap dirumah tapi mereka harus membaca asmaul husna 7 kali, sholawat tibbil qulub 41 kali, dan Li Khomsatun 41 kali, ini dilakukan sebagai ikhitar dalam rangka Indonesia aman dari Covid-19.Â
Begitu pula yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia, dengan menyebarluaskan informasi lewat website seperti yang ada di portal covid19.go.id, itu bagian dari upaya agar jalur birokrasi juga menerapkan sistim informasi yang update dan di publish perkembangannya lewat website utama di Kab/Kota seperti contoh corona.brebeskab.go.id dimana di dalamnya memuat beberapa perkembangan terkini covid di Kabupaten Brebes.Â
Pemkab juga bisa menyebarluaskan informasi seperti ini lewat Khutbah Jumat, dengan mengirimkan isi naskah kepada para pengurus Masjid, kemudian pengurus masjid menyebarluaskan naskah tersebut dan dibacakan oleh khotib kepada jamaah saat pelaksanaan sholat jumat di kampung-kampung, termasuk mengirimkan surat edaran penggunaan dana desa untuk kebijakan penanganan covid-19 di desa.Â
Saluran komunikasi lain, adalah melalui tokoh masyarakat yang memiliki basis organisasi hingga ke ranting, seperti halnya Tim PKK Jawa Tengah, melakukan jalur intruksi kepada TP PKK Kabupaten/Kota dan meminta TP Kab/Kota juga menindaklanjuti bagaimana peran TP PKK Kecamatan dan desa dalam mendukung Covid-19.Â
Saluran komunikasi berikutnya adalah, tingkat kepatuhan masyarakat dengan melihat saluran informasi media, baik itu cetak, elektronik dan media sosial lainnya, asal tidak ada pemberitaan hoaks maka warga semakin teredukasi dengan baik, dampaknya warga semakin patuh dan ada trust yang tinggi, termasuk ketika publikasi informasi covid lewat media elektronik seperti televisi dan radio, ini juga penting dilakukan, terkadang mereka tidak mendapatkan informasi dari kiriman jalur ulama, jalur tokoh panutan tapi hanya dapat informasi dari saluran televisi karena berbagai faktor, misalkan tidak ada sinyal HP akhirnya hanya saluran televisi yang menjadi saluran terpercaya warga, sehingga warga pun hanya bisa mendapatkan informasi dari berita di media televisi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H