Hari ini libur pertama anakku sekolah di SD, atas kebijakan dari Dindikpora Kabupaten Brebes karena merebaknya Virus Corona (Covid-19) oleh pihak sekolah diminta untuk ambil Lembar Kerja Siswa (LKS) disekolah, dapat 2 buku LKS yakni buku tema dan buku referensi bahasa jawa.Â
Pada dinding papan tulis, anak-anak di kasih PR agar dirumah tetap belajar sesuai dengan tulisan guru Wali Kelasnya. Nanti saat masuk sekolah lagi, anak-anak akan ditanyakan bagaimana belajar di rumah dengan LKS, tentunya bagi orang tua di rumah akan memanfaatkan LKS sebagai modal untuk pengingat kepada anak bahwa harus tetap belajar di rumah, jangan main game terus.Â
Mengutip silabus.web.id dinamakan dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah lembaran- lembaran yang berisi tugas yang harus dikerjakan peserta didik. LKS biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Suatu tugas yang diperintahkan dalam lembar kerja harus jelas kompetensi dasar yang akan dicapainya.
Sementara, di kampus pun beberapa perkuliahan di hentikan proses belajarnya, kuliah bisa dengan sistem daring atau belajar sambil online antara dosen dan mahasiswa, tentunya dosen memberikan beberapa materi dan soal yang sudah disusun dan disampaikan, dan mayoritas yang dipakai adalah dengan aplikasi google classroom.Â
Kenapa ini dipilih karena sangat mudah memberikan tutorial dan mahasiswa juga mudah untuk membukanya. Syaratnya mempunyai email gmail.com dan menerima email yang diberikan dosennya atau bisa saja link kode group perkuliahannya di accept sehingga secara otomatis langsung masuk.Â
Dosen tinggal buatkan penugasan dan pengiriman materi, dikasih tata cara mengerjakan soal tersebut dan jawaban mahasiswa pun harus dikirim balik sesuai dengan nama mahasiswa, nanti dosen akan check apakah jawaban tugasnya sesuai dengan petunjuk tersebut atau tidak.
Jika sesuai maka dosen memberikan nilai sesuai dengan bobot jawaban soal yang dikirim, semakin sesuai dengan apa yang diminta oleh dosennya maka akan semakin mudah mendapatkan nilai maksimal.Â
Antara Guru kepada peserta didik dan Dosen dengan Mahasiswa dalam memberikan penugasan hampir sama. Bedanya pada output saja. Namun pada prinsipnya bahwa filosofi penugasan ini untuk menjadikan mahasiswa dan pelajar ini memahami akan ilmu yang disajikan, dan terlatih untuk belajar mandiri, sehingga pada saat ada soal ujian sebagai bentuk pertanggungjawaban akademik telah terjawab.Â
Selain dosen, beberapa madrasah di lingkungan Kementerian Agama juga meniru apa yang dilakukan oleh kemendikbud, agar anak tetap belajar di rumah, jangan bermain terlalu lama dengan game, pengawasan melekat ada di orangtua, dan selama 13 hari ke depan, menjadi tanggungjawab orangtua untuk mendidik dan membelajari anaknya dengan LKS yang sudah dibawa dari sekolah.Â
Libur 14 hari, anak harus dikasih kesibukan untuk tetap belajar, virus Covid-19 menjadi tidak merebak, dan awal april segera kembali lagi proses pembelajaran dan perkuliahan.Â
Menurut anda senang tidak anak libur 14 hari, para Ayah tidak mengantarkan Anaknya ke sekolah, kerja di kantor jadi tenang dan nyaman. Jangan lupa kirim artikel kompasiana secara rutin, kalau bisa tiap hari 5 artikel.Â