Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bandeng Anyar di Bakar, Segar dan Manis

14 Maret 2020   13:19 Diperbarui: 14 Maret 2020   13:17 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau anda ingin makan bandeng, paling enak langsung di bakar, selain rasanya empuk, segar, dan dagingnya manis. Wajar saja jika para anggota Komunitas Brebes Community (KBC) dengan lahap ikan bandeng, mujair dan ikan lajan tinggal durinya dan kepalanya saja yang ditinggalkan. 

Balutan kecap dengan tambahan cabai tomat dan bawang merah yang ditiriskan, menjadikan rasa bandeng menjadi gurih dan manis. Tak akan kecewa jika makan siang dengan bandeng bakar yang diambil dari tambak langsung. 

Bandeng yang sudah masuk kulkas atau mesin pendingin pastinya sangat berbeda rasanya dengan bandeng yang baru di dapat dari jaring dan langsung dibakar. 

Wajar jika pemilik bandeng H. Syam bilang, " ini bandengnya pasti manis dan segar, rasanya akan berbeda dengan yang dijual di pasar ikan, karena sudah tersimpan dan tercampur dengan es dingin," katanya saat menjala di area tambak bandeng Desa Randusanga Kulon, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes pada saat acara mbolang kompasiana Brebes. 

Ikan bandeng di bakar (Dokpri)
Ikan bandeng di bakar (Dokpri)
Namun, sangat berbeda dengan apa yang dilakukan oleh anggota kompasianer Brebes Nurdiansyah, dirinya sengaja tidak makan bandeng kalau sisiknya tidak dibuang dulu. Akhirnya ambil satu bandeng mentah, ambil pisau, lalu disisiki bandeng tersebut, kemudian ditusuk kayu dan dibakar biar rata dagingnya saat terbakar. 

" Kurang sreg, kalau belum di buang sisiknya, jadi diusahakan untuk menyisiknya dan membakar sendiri, dengan mendekati bara api yang memanas, tapi tidak sepanas bara api saat bulan sudah akhir bulan," tuturnya.

Nurdiansyah Mitati Ikan Bandeng (Dokpri)
Nurdiansyah Mitati Ikan Bandeng (Dokpri)
Bagi masroni, anggota KBC dari Luwungragi senang sekali berkumpul dengan anggota komunitas ini, banyak masalah di kompasiana yang bisa diselesaikan, bisa langsung dikonsultasikan langsung dengan para master kompasiana yang rutin menulis dan sudah banyak kategori pilihan dan artikel utama. 

" Rasa bandengnya memang gurih dan manis, sudah lama belum merasakan bandeng yang langsung dari tambak lalu dibakar," imbuhnya.

Makan bersama Kombes (Dokpri)
Makan bersama Kombes (Dokpri)
Suasana mbolang kompasiana sangat komunikatif, anggota saling menulis update reportase dari fakta di lapangan, dan menyajikan artikel yang berbobot dan elegan tentunya. Aksi Mbolang Kompasiana ini murni dari dana swadaya anggota kombes, mereka membawa jajan, buah, minuman dan aneka makanan tradisonal yang dibelinya di asar, toko modern, hingga dari produknya sendiri.

Akan ada edisi mbolang di edisi ke 3 di bukan April, tentunya akan diinformasikan oleh Koordinator Mbolang Kompasiana dengan trip yang sangat seru, dan mengasyikan. Mau ikut dengan Mbolang ke 3, yuh pastikan updage artkel Kombes Brebes sebagai corong komunitas kompasianer Brebes.

Salam literasi kompasiana
Mengubah dunia melalui tulisan.
Bahrul Ulum - KBC 01 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun