Kalau anda ingin makan bandeng, paling enak langsung di bakar, selain rasanya empuk, segar, dan dagingnya manis. Wajar saja jika para anggota Komunitas Brebes Community (KBC) dengan lahap ikan bandeng, mujair dan ikan lajan tinggal durinya dan kepalanya saja yang ditinggalkan.Â
Balutan kecap dengan tambahan cabai tomat dan bawang merah yang ditiriskan, menjadikan rasa bandeng menjadi gurih dan manis. Tak akan kecewa jika makan siang dengan bandeng bakar yang diambil dari tambak langsung.Â
Bandeng yang sudah masuk kulkas atau mesin pendingin pastinya sangat berbeda rasanya dengan bandeng yang baru di dapat dari jaring dan langsung dibakar.Â
Wajar jika pemilik bandeng H. Syam bilang, " ini bandengnya pasti manis dan segar, rasanya akan berbeda dengan yang dijual di pasar ikan, karena sudah tersimpan dan tercampur dengan es dingin," katanya saat menjala di area tambak bandeng Desa Randusanga Kulon, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes pada saat acara mbolang kompasiana Brebes.Â
" Kurang sreg, kalau belum di buang sisiknya, jadi diusahakan untuk menyisiknya dan membakar sendiri, dengan mendekati bara api yang memanas, tapi tidak sepanas bara api saat bulan sudah akhir bulan," tuturnya.
" Rasa bandengnya memang gurih dan manis, sudah lama belum merasakan bandeng yang langsung dari tambak lalu dibakar," imbuhnya.
Akan ada edisi mbolang di edisi ke 3 di bukan April, tentunya akan diinformasikan oleh Koordinator Mbolang Kompasiana dengan trip yang sangat seru, dan mengasyikan. Mau ikut dengan Mbolang ke 3, yuh pastikan updage artkel Kombes Brebes sebagai corong komunitas kompasianer Brebes.
Salam literasi kompasiana
Mengubah dunia melalui tulisan.
Bahrul Ulum - KBC 01Â