Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Makna Berbakti kepada Kedua Orang Tua

13 Maret 2020   08:01 Diperbarui: 13 Maret 2020   08:32 1961
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menulis orangtua sebaiknya dipisah, karena kata yang baku adalah orang tua, bermakna Bapak dan Ibu, atau bermakna orang yang sudah Tua (berusia tua).  Terkadang kita juga menulis jaman harusnya zaman jika melihat kata baku di KBBI, zaman ini adalah kata benda yang menunjukkan jangka waktu yang panjang atau dimaknai bisa pendek karena menunjukkan waktu.

Namun kali ini penulis tidak menjelaskan istilah KBBI nya, lebih cenderung membahas bagaimana  cara kita untuk berbakti kepada kedua orang tua kita yang telah merawat, mendidik dan memberikan kasih sayang kepada kita semua. 

Siklus hidup akan kita rasakan, dari sejak kandungan sampai masa lansia dan akhirnya meninggal, saat kita ini sebagai anak pasti ada orang tua, Ayah dan Ibu itulah orang yang harus dikita hormati, dihargai, dan berikan kasih sayang kepadanya. 

Anak yang berbakti kepada orang tuanya lahir dan batin maka hidupnya akan berkah dan barokah, namun kalau anak selalu melawan perintah orang tua, apalagi menghardiknya, berkaya kasar dalam mengucapkan kepadanya atau tidak sopan kepadanya, tidak mau menolongnya, menyalahkan keputusannya tanpa diberikan alasannya, apalagi suka berbohong, maka anak ini kurang mendapatkan keberkahan dalam hidupnya. 

Sudah banyak pemimpin negeri ini sukses karena tawadhu kepada kedua orang tuanya, bahkan kepada Ibunya sangat patuh dan akan memprioritaskan sikapnya  saat dapat tugas dari ibunya, maka anak ini dipastikan akan mendapatkan jalan kesuksesan dibandingkan dengan anak kandung lainnya. 

Sebagai anak kita harus selalu mendoakan kedua orang tua kita baik saat hidupnya maupun disaat sudah berada di alam kubur, doa anak ini sangatlah penting, memberikan ketenangan kepada orang tuanya. 

Salah satu bukti anak ini berbakti kepada kedua orang tuanya, penulis menceritakan sebuah desa dimana sebagian warganya itu bekerja  di Jakarta dan sekitarnya, mereka mencari pekerjaan yang butuh kerja keras seperti contoh daganh warung makan ataupun jenis pekerjaan lainnya, namun hampir sebagian warganya punya adat kebiasaan setiap bulan,  semua warga di Desa Kaligangsa Wetan dan Kulon akan pulang ke kampung halamannya disaat jelang jumat kliwon. 

Mereka akan nyekar di makam kedua orang tuanya, mengirimkan doa yasin dan tahlil dan semua anaknya juga diminta menirukan jejak ayah dan ibunya termasuk simbah-simbahnya terdahulu, dan ini menjadi adat budaya turun temurun hingga sekarang ini. 

" Senajan aboten kaya watu, tolong ya nak diusahakan tilik pesarean simbahe lan bapak Ibune sampeyan naliko sampun nilar dunyo sedoyo, yang artinya walaupun kesibukan apapun, tolong waktu dan tenaganya diusahakan untuk berdoa dengan mendatangi makam simbahmu atau orang tua mu, "

Begitu petuah dari teman haji saat diakuai dirumahnya, alasan apa sih, kok banyak warga di desa saudara setiap malam jumat mesti pulang kampung padahal kesibukan kerja di Jakarta kan mencari kehidupan. 

Dijawab, mas kaji, yen ngurusi dunyo, ra ono pragat-pragate, kita ini lahir untuk berbakti kepada orang tua kita, apalagi mereka dulu saat hidupnya harus banting tulang, merawat kita dan mendidik kita, tugas kita ini hanya melanjutkan estafet saja, warisan budaya yang sudah bagus kaya gini, tinggal dilanjutkan saja, dan saya pun sudah melatih anak keturunan saya, apa yang sudah digariskan sama keluarga terdahulu. 

Mari sahabat, jangan lupakan perjuangan orang tua kita, walaupun pendidikan anaknya lebih tinggi, tapi pengalaman hidupnya mereka itu sudah dirasakan oleh mereka secara turun temurun. Mari kita berbakti kepada orang tua kita sejak dari lahir hingga kita menghembuskan nafas terakhir, dan pesan kepada anak keturunan kita ini, agar dindidik dengan ilmu agama dan ilmu umum supaya mereka ini mampu dan mau untuk melanjutkan estafet bangsa ini dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun