Mobil tingkring, istilah keren bukan. Tiga istilah kendaraan tingkring disini, yakni mobil karena sedang di cuci dengan cucian hydrolik, dan kedua mobil tingkring karena kondisi mobil baru dan diangkut dengan truck membawa mobil baru dan ketiga adalah mobil tingkring karena kebanjiran akhirnya dibawa pihak asuransi dibawa ke bengkel. Â
Mobil baru tingkring di truck dengan desain khusus, ini mobilnya tingkring, dibawa ke distributor atau kantor perwakilan di masing-masing provinsi atau bisa juga digudang tertentu untuk dijual kembali kepada pembeli, tentunya semua mesinnya dan onderdilnya baru semua, yang senang adalah tiga orang yakni pertama pemilik perusahaan karena produknya laku, kedua penjual atau sales mobil karena dapat komisi penjualan dan ketiga adalah penjual, karena dapat mobil baru dan saat pulang ke rumah sambil tasyakuran mobil sama mengendarai mobil sambil bernyanyi dan riang gembira bersama keluarga.Â
Mobil tingkring ketiga ini adalah mobil asuransi tapi rumahnya kebanjiran, pihak asuransi harus bawa mobil angkut supaya mobil yang kena banjir dan terendam akan diperbaiki agar mesinnya normal kembali atau jika parah maka diganti atau ditukar tambah, di sini ada yang senang dan ada juga yang duka. Senang karena akan diganti baru, dukanya kenapa mobilnya terendam, wah jika tidak diganti cuma dibersihkan dan diperbaiki oeh mekanik bisa-bisa harga mobilku bisa rugi banyak.
Kalau lihat dari biaya yang dikeluarkan sama-sama tingkring juga relatif berbeda jauh, cuci dengan hydrolik cuma Rp 50rb, mobil baru bisa bervariatif harga dan merknya, termasuk bayar asuransi atau tukar tambah mobil dengan pihak asuransi.Â
Sama-sama tingkring saja sudah berbeda hasilnya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H