Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Rasa Pempek Palembang Rp 25 Ribu

6 Februari 2020   11:58 Diperbarui: 6 Februari 2020   12:10 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hampir 3 tahun ini belum mencicipi kembali pempek palembang. Kucoba untuk membeli Pempek Palembang Kapal Selam dan Ikan Tengiri yang digoreng lalu dikasih bumbu pedas. Maklum bumbu yang tidak pedas sudah habis, gimana lagi masa mau batal. 

Merogoh kocek Rp 25 ribu, dengan uang dua puluh ribu satu dan lima ribu satu lembar, dibayar lunas sesuai dengan harga yang diucapkan penjualnya. 

Bahan kapal selam dan ikan tengiri ditaruh di box yang tentunya dingin, lalu diambil satu persatu, kemudian nyalakan kompor diatasnya ada wajan berisi minyak sayur. Digoreng pempek sampai matang. 

Beberapa menit sudah nampak mateng, lalu pempek diangkat dan dipotong-potong, penjual menyiapkan packing mika plastik, lalu ambil plastik untuk menaruh bumbu pedas yang diolah dari rumah dimasukan ke botol kecap, lalu iris mentimun dan masukan bersama bumbu pedas cair tersebut. 

Digoreng (Dokpri)
Digoreng (Dokpri)
Selesai pempek di iris-iris lalu ditaruh dimika dan diserahkan kepada pembeli, tentunya didalamnya sudah ada sendok plastik. Penjual pempek bilang, mau di makan disini atau dibungkus plastik, kalau dibungkus nanti pakai plastik mika, kalai mau makan disini ada piring yang sudah disiapkan, habis makan tentunya kalau piring akan dicuci langsung, beda kalau dibungkus tentunya mika plastik harus dibuang ke tempat sampah. 

Pempek Kapal Selam (Dokpri)
Pempek Kapal Selam (Dokpri)
Bagaimana soal rasa

Agak berbeda kalau masalah rasa, dulu saat makan di bangka belitung, penjualnya asli dari palembang, terasa betul rasa pempek palembangnya, ikan tenggiri dan kapal selam terasa ikan binget, campuran tepungnya juga sangat berbeda, ya wajar saja namanya juga selera dan rasa akan berbeda menurut versi yang menikmatinya.

Yang jelas kalau saat perut lapar, maka rasa pempek pasti enak, apalagi kalau gratis atau dapat kiriman paket dari saudaranya yang asli palembang atau pernah jualan pempek palembang. 

Pempek palembang juga menjadi menu khusus bagi mereka yang melakukan hajatan, karena disaat ada hajatan tokoh nasional misalnya, mereka mengenalkan segala produk menu makannya dari sabang sampai merauke. Wajar donk kika menu pempek palembang juga tersedia. 

Tentunya kalau kita ke kota palembang, maka hampir semua resto, atau ruko di jalan raya menyediakan menu khas ini. Sama halnya dengan penjual telor asin di Brebes karena menjadi produk oleh-oleh ya jualnya telur asin, termasuk bawang merah. Di semarang juga sama oleh-oleh bandeng juana misalnya juga menyediakan produk khas daerah tersebut. 

Mengutip di wikipedia, Pada awalnya pempek dibuat dari daging ikan belida. Namun, dengan semakin langka dan mahalnya harga ikan belida, ikan tersebut lalu diganti dengan ikan gabus yang harganya lebih murah, tetapi dengan rasa yang tetap gurih. 

Pada perkembangan selanjutnya, beberapa jenis ikan sungai lainnya juga dapat digunakan, misalnya ikan putak, toman, dan bujuk. Dipakai juga jenis ikan laut seperti tenggiri, kakap merah, parang-parang, ekor kuning, dan ikan sebelah. Bahkan ada juga yang menggunakan ikan dencis, ikan lele serta ikan tuna putih.

Penyajian pempek ditemani oleh kuah saus berwarna hitam kecokelat-cokelatan, yang disebut cuka atau cuko (bahasa Palembang). Cuko dibuat dari air yang dididihkan, kemudian ditambah gula merah, ebi (udang kering), cabai rawit tumbuk, bawang putih, dan garam. Bagi masyarakat asli Palembang, cuko dari dulu dibuat pedas untuk menambah nafsu makan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun