Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Belajar Hidroponik, Lahan Terbatas Bisa Berkreasi

31 Januari 2020   06:16 Diperbarui: 31 Januari 2020   07:05 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua pemuda dari kampung sunda Kecamatan Banjarharjo Brebes, mereka belajar hidroponik di Imam Rifai Kades Cenang yang sebulan lagi purna tugas memimpin desa tersebut. Pemuda ini bernama Herwanto dan Riyadi Santoso. Berbekal semangat dan perjuangan, naik sepeda motornya melewati 3 ibukota kecamatan. 

Hampir 4 jam lamanya, dari bertanya mulai rintisan, apa saja yang bisa ditanam, berapa modal awal yang dibutuhkan, bibit beli dimana, cara budidaya, sampai cara menjual dan pasarnya dimana saja. Betapa seriusnya mereka untuk mencari ilmu yang ingin dicari. Dan narasumbernya pun tampak serius menerangkan setiap tahapannya.  

Lahan sempit atau terbatas, organik dan biaya murah ya dengan hidroponik, penanganan hamapun pakai herbal, wajar saja kalau tanaman hidroponik ini sangat ramah dan hygenis dan tidak tercemar pestisida. Saatnya hidup dan konsumsi makanan sehari-hari dengan organik. 

Imam Rifai ini memanfaatkan sebagian lahan dirumahnya untuk budidaya hidroponik, pasar sudah jelas, bibitnya juga gampang dicari dan tidak membutuhkan rawatan yang serba rumit, sambil bekerja dikantor pun bisa lho hobi ini mendapatkan income tambahan.

Sementara salah satu warga desa Bulusari Adi Assegaf mengatakan, produk sayuran hidroponik itu Kangkungnya Enak.. Ditaruh di Kulkas Tidak Layu Kayak Kangkung Konvensional.. dan Lebih Kriuk Kangkungnya.Ga rugi kalau beli apalagi kalau dikasih gratis. 

Sementara kalau mengutip hasil Penelitian Aulia Rakhman, Budianto Lanya, R.A. Bustomi Rosadi, M. Zen Kadir  (Mahasiswa Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung dan 2 Staf Pengajar Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung) tentang Pertumbuhan tanaman sawi menggunakan sistem hidroponik dan akuaponik, menunjukkan bahwa pertumbuhan tanaman sawi pada sistem
hidroponik lebih baik dari pada akuaponik. Tinggi tanaman rata-rata pada minggu ke empat untuk L1, L2, dan L3 adalah 24,6 cm; 9,1 cm; 14,0 cm; secara berturutan. Jumlah daun rata-rata pada minggu ke empat untuk L1, L2, dan L3 adalah 10,2; 7,2; 7,7; secara berturutan. Panjang
akar rata-rata pada minggu ke empat untuk L1, L2, dan L3 adalah 27,3 cm; 10,6 cm; 15,0 cm; secara berturutan. Berat total tanaman sawi untuk L1, L2, dan L3 adalah 77,08 gr; 9,7 gr; 28,6 gr; secara berturutan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun