Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Money Changer, Lebih Murah dan Nyaman di Saudi

26 Agustus 2019   07:12 Diperbarui: 26 Agustus 2019   07:19 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Doc panduanwisata.com

Beberapa jamaah haji gelombang 2 sudah masuk kota Madinah, sebuah kota dimana ada masjid nabawi, ada roudhoh, ada masjid sahabat ali, masjid sahabat umar, makam baqi, gunung uhud, masjid Quba, masjid qiblatain, Al Khandaq, Kebun Kurma dan museum Alquran dan Asmaul Husna termasuk yang tidak kalah adalah tempat penukaran uang atau money changer disetiap sudut kota madinah. 

Sebagian jamaah haji yang sudah melaksanakan ibadah haji dan sekarang tinggal melaksanakan arbain atau menjalankan sholat berjamaah selama 40 kali di masjidil haram. Mereka melakukannya karena ada riwayat dari Anas bin Malik bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

Barang siapa shalat di masjidku empatpuluh shalat tanpa ketinggalan sekalipun, dicatatkan baginya kebebasan dari neraka, keselamatan dari siksaan dan ia bebas dari kemunafikan. (HR. Ahmad)

Kembali ke penukaran uang 

Bagi jamaah yang sudah melaksanakan ibadah haji di kota mekah, sebagian ada yang dananya sudah berkurang, karena sudah di belanjakan saat di menjalankan ibadah haji termasuk untuk bayar dam dan keperluan isi koper dan oleh-oleh. 

Namun ada sebagian juga yang masih tersisa dananya, ada yang sengaja mau beli perhiasan di madinah karena perhiasannya lebih murah dan ragam model design ada, walhasil jamaah akan dagang ke money changer untuk menukarkan rupiah ke riyal. 

Bagi yang menguasai bahasa akan sedilit membantu saat penukaran, namun bagi mereka yang bermodalkan pendidikan SD bahkan ada yang belum tamat, perasaan was-was jelas ada, makanya mereka minta diantar ke tempat penukaran uang. 

Padahal kalau penukaran uang cukup bawa uang satu juta atau dua juta di taruh saja di pelayanan money changer secara otomatis akan diganti dengan mata uang saudi dalam bentuk riyal. Ada ratusan, lima puluhan, lima riyal dan satu riyal bahkan ada yang setengah riyal dalam bentuk koin. 

Orang diluar Indonesia juga banyak yang menukar uang, ada dari pakistan, india, malasyia, brunai dan ragam negara yang datang ke kota madinah ini, mereka membawa mata uang negaranya kemudian di tukar riyal sebagai syarat sah membeli produk saudi arabia. 

Walaupun beberapa toko emas ada juga yang menerima mata uang indonesia, namun mereka juga akan mengkurs mata uang yang ada, bisa saja tidak standar, lebih mahal dari money changer, bisa saja lebih murah, untung-untungan. 

Bagi jamaah yang sudah tua dan masih menyisakan uang riyal pun, terkadang akan menukarkan uang riyalnya ke money changer dengan uang rupiah, maklum jika ditukar ke money changer privasinya terjaga, namun jika ditukarkan ke teman hajinya bisa besar kemungkinan tahu dan akhirnya jadi informasi bagi orang lain bahwa si A masih banyak uangnya. 

Informasi kurs money changer akan terlihat dengan jelas, kapan sebaiknya menukar mata uang tersebut, setiap hari ada perubahan kurs, jika jamaah paham maka akan sedikit untung, jika tidak paham alias tidak memperhitungkan kurs maka tukar langsung. 

Satu riyal berkisar 3.600 hingga 3.800 dan saat anda menukar riyal ke mata uang indonesia maka akan di hargai 3.200-3.400,- memang ada ruginya saat menukar mata uang riyal ke mata uang Indonesia, namun gimana lagi itu sudah menjadi hukum perdagangan mereka, dan itu di akui oleh seluruh dunia. 

Kalau kita menukar uang riyal yang tersisa di Indonesia maka lebih murah lagi, sedangkan kalau kita tukar rupiah ke riyal di beberapa money changer yang ada di kab/kota lebih mahal dibandingkan di saudi arabia. Ya namanya hukum dagang semuanya ingin untung.

Bagi jamaah haji Indonesia juga ada yang menyimpan uang riyal untuk kenang-kenangan dan dikasihkan kepada saudaranya disaat pulang di tanah air, uang itu dianggap sebagai modal awal untuk bisa daftar haji, dan bagi sebagian warga ada yang di taruh di dompet, dijadikan bekal untuk semangat bekerja sehingga dapat rejeki untuk daftar haji.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun