Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pilih Buah Dulu atau Nasi Dulu Saat Sarapan Pagi

20 Agustus 2019   08:10 Diperbarui: 20 Agustus 2019   08:14 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Enzim ditubuh kita ini akan mencerna makanan yang masuk lewat mulut. Kalau kita berat badan obesitas atau overweight,maka sebaiknya saat pagi sebaiknya makan buah dulu, dibandingkan dengan makanan yang mengandung karbohidrat seperti nasi, jagung, bodin atau roti, terlebih lagi yang berlemak. 

Perdebatan pun cukup sengit di saat kita makan di hotel, apalagi kalau yang kita inap ini hotel berbintang tiga atau lima, dengan makanan pagi bervariasi, menjadikan mereka yang menikmati makan pagi harus mencari sesuai seleranya. 

Adias contohnya, memilih sarapan paginya terlebih dahulu dengan buah dan puding, biar mulut mudah mencerna, baru kemudian perlahan-lahan makanan yang mengandung karbohidrat lalu tambah lagi protein, tambah lagi minuman susu dan air putih. 

" Berapa kalori nih, ane makan pagi ini, bisa-bisa perut tambah buncit, ach sudahlah, mumpung gratis, menikmati fasilitas yang ada," katanya.

Berbeda dengan robikhun, kalau pagi tidak sarapan nasi, maka belum dikatakan sarapan, orang dheso ya makan nasi, masa makan buah dulu, kaya orang kaya aja, pagi-pagi makan buah dan susu. 

" Orang jawa dibuat makan roti, buah ataupun bubur kacang ijo, terus ditanya,sudah makan mas, dijawab belum mas, maksudnya belum makan nasi," katanya. Selasa (20/08/2019).

Menurut pakar gizi, dikutip dari lifestyle.kompas.com disebutkan Guru Besar Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB) Profesor Ali Khomsan, kapan waktu terbaik untuk makan buah ternyata tergantung pada berat badan.

"Buah atau sayur penting didahulukan kalau kita sedang alami obesitas atau overweight, agar kita tidak rakus makan karbohidrat dan lemak," kata Prof. Ali kepada Kompas Lifestyle dalam acara Journalist Goes To Campus di Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB, Bogor. 

Sementara itu, bagi orang dengan berat normal dan tidak memiliki masalah bobot tubuh, maka tak ada aturan harus makan buah atau nasi lebih dahulu.

Lain hal dengan puji, dia memilih makan buah dulu dibandingkan makan nasi, kenapa memilihnya, makan buah dulu, biar makan nasinya tidak banyak. Maklum mas harus menjaga fisik tubuh, jika terlau banyak makan yang mempunyai kandungan karbohidrat nanti cepat gemuk dan badan jadi naik deh.

Berbeda pendapat Penulis buku "Jangan Pergi ke Dokter Lagi" dr. Tauhid Nur Azhar  yang dikutip di portal itb.ac.id mengatakan bahwa pengetahuan untuk memilih makanan yang patut dikonsumsi atau tidak perlu dimiliki oleh setiap individu. " Mengkonsumsi makanan dengan kandungan gizi yang tidak tepat hanya akan menjadi bom waktu bagi seseorang," papar beliau. 

Seandainya seorang manusia mengkonsumsi lemak secara berlebih, cepat atau lambat kandungan lemak dalam tubuhnya akan menghambat fungsi organ yang sangat vital yaitu jantung. Selain itu dapat pula mengurangi aktivitas imunitas yang dimiliki tubuh. 

Hal senada juga disebutkan oleh dr. Nur Fatimah bahwa kebutuhan gizi seseorang harus disesuaikan dengan usianya. " Khusus untuk remaja, kebutuhan gizi harus disuplai secara maksimal karena pada saat ini masih banyak dijumpai malnutrisi yang ringan tapi kronis pada remaja," ungkap beliau.

Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa malnutrisi yang dialami oleh seorang remaja bisa disebabkan  karena pola makan yang tidak sehat dan teratur. Pada usia remaja, khususnya remaja putri, banyak yang terobsesi untuk menjadi langsing karena paradigma langsing itu cantik. Tidak sedikit yang melakukan diet ketat, tetapi tidak menomorsatukan kesehatan mereka. 

Mengontrol berat badan penting dilakukan untuk menjaga kesehatan, namun lebih baik jika dilakukan dengan cara yang sehat. Tidak mengkonsumsi makanan yang tinggi lemak, seperti milkshake  - karena kalori yang terkandung dalam satu gelas milkshake baru akan hilang setelah berjalan kaki sejauh tiga kilometer, misalnya. Sangat dianjurkan pula untuk berolahraga setiap hari selama 20 hingga 45 menit secara teratur agar kebugaran tubuh terjaga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun