Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Lansia yang Tangguh dan Sehat

12 Agustus 2019   17:04 Diperbarui: 19 April 2021   13:33 3296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi lansia. | Doc baliexpress.jawapos.com

Berbeda dengan pengertian Lansia Menurut WHO: Lansia adalah pria dan wanita yang telah mencapai usia 60-74 tahun. Kemudian Lansia Menurut Sumiati AM: Seseorang dikatakan masuk usia lansia jika usianya telah mencapai 65 tahun ke atas.

Lansia Tangguh

Tidak mudah menjadi lansia tangguh, apalagi dengan keterbatasan aktivitas, cara berpikir, tingkat emosional dan intelegensia dan masalah pelik lainnya dimasa usia manula itu. 

Lansia tangguh adalah lansia yang sehat, produktif, aktif dan mandiri. Bertambahnya usia harapan hidup, maka akan berdampak pula jumlah lansia yang ada, terkadang lansia itu bisa produktif dan bisa jadi beban ganda negara, keluarga dan lingkungannya. Belum lagi dengan istilah penyakit degeneratif, maka diusia inilah lansia mengalami banyak cobaan baik pada fisiknya, motoriknya maupun daya pikir dan aktivitasnya. 

Mengeluh atas penyakitnya saja, bagi lansia sebuah ujian yang luar biasa, kalau kemudian anak keturunanya merawatnya dengan baik maka saat masa manula semakin terjamin untuk ukuran psikis dan fisiknya, karena anak-anaknya mampu merawatnya dengan baik. 

Tapi bagaimana jika sebaliknya, dimana saat lansia anaknya sudah berjauhan dengan tempat yang dihuni oleh orangtuanya yang masuk manula, aktivitas anak yang begitu padat dan sulit untuk digantikan oleh orang lain, sedangkan satu sisi orangtua yang mana butuh perhatian yang lebih dari anaknya.

Baca Juga: Perempuan-perempuan Lansia yang Tak Mau Rebahan

Marginalisasi masyarakat yang menganggap masa lansia itu sudah tidak produktif, sudah ibadah saja atau dzikir saja ataupun tidak usah beraktivitas apalagi banyak olahraga, saat lihat ada lansia produktif dan beraktivitas dengan baik dianggap puber kedua dan sebagainya. Inilah yang menjadikan mereka merasakan ada stigma yang sangat jelas, dan ini harus dirubah. 

Perubahan stigma yang kaku itulah perlu ada gerakan yang masif dan berkesinambungan bahwa masa lansia itu bisa produktif, sehat dan tangguh. Saatnya kita harus mempromosikan lewat beberapa opsi yakni : 

Pemerintah harus serius menjamin kesejahteraan lansia termasuk hak lansia  yakni ramah dengan lansia, keberadaan lingkungan yang produktif bagi lansia, ada aktivitas yang cocok sesuai umur dan fisik para lansia, jaminan pelayanan keagamaan, termasuk memberikan jaminan tempat yang nyaman dan representatif saat manula ini dimakamkan.

Selain itu, pelayanan gratis melalui pemeriksaan kesehatan rutin tiap seminggu, baik di posyandu lansia maupun di puskesmas yang terdekat dan tempat-tempat penitipan lansia. 

Kemudahan dalam memperoleh fasilitas pelayanan publik yang ramah dengan lansia, dibedakan dalam menunggu layanan antara usia lansia, usia bayi dan usia produktif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun