Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Adab Tata Krama Mandi Besar

18 Mei 2019   16:26 Diperbarui: 18 Mei 2019   16:32 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apabila anda mimpi basah atau mengeluarkan mani, atau sebab kumpul lanang wadon kemudian berhubungan badan, maka segera ke kamar mandi, tangan dua dibasuh, lalu basuhlah kotoran yang ada ditubuh anda di alat vital, lalu segera berwudhu persis seperti yang sudah dijelaskan dalam adab wudhu, cuman kaki jangan dibasuh dulu, supaya tidak tersia-sia air, coba kalau pas cari air susah di musim kemarau.

Dalam mandi janabah seseorang wajib melaksanakan dua rukun. Pertama, niat. Yakni kesengajaan yang diungkapkan dalam hati. Bila ia mampu melafalkan juga secara lisan, hal ini lebih utama. Contoh lafal niat tersebut adalah:

Nawaitul ghusla lirofil khadasil akbari minal janabati fardon lillaita ala. Yang artinya Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardhu karena Allah ta'ala.

Dalam madzhab Syafi'i, niat harus dilakukan bersamaan dengan saat air pertama kali disiramkan ke tubuh.

Kedua, mengguyur seluruh bagian luar badan, tak terkecuali rambut dan bulu-bulunya. Untuk bagian tubuh yang berambut atau berbulu, air harus bisa mengalir sampai ke kulit dalam dan pangkal rambut/bulu. Tubuh diasumsikan sudah tidak mengandung najis.

Mulailah mandi janabah dengan mengguyur kepala sampai tiga kali bersamaan dengan itu berniatlah menghilangkan hadats dari janabah.

Doc pribadi
Doc pribadi
Kyai Subhan menjelaskan, saat mandi janabah, guyur bagian badan sebelah kanan hingga tiga kali, kemudian bagian badan sebelah kiri juga hingga tiga kali. Jangan lupa menggosok-gosok tubuh, depan maupun belakang, sebanyak tiga kali; juga menyela-nyela rambut dan jenggot (bila punya). Pastikan air mengalir ke lipatan-lipatan kulit dan pangkal rambut. Sebaiknya hindarkan tangan dari menyentuh kemaluan, kalaupun tersentuh, berwudhulah lagi.

Di antara seluruh praktik tersebut yang wajib hanyalah niat, membersihkan najis (bila ada), dan menyiramkan air ke seluruh badan. Selebihnya adalah sunnah muakkadah dengan keutamaan-keutamaan yang tak boleh diremehkan.

Bila anda perempuan saat haid maka rambut di kumpulkan, lalu saat bersuci di sucikan rambut tersebut bersamaan dengan sesuci. Tapi ketika tidak sengaja rambut dikepala protol atau lepas rambutnya maka di ma'fu tapi jika anda paham bahwa itu rambut yang belum disucikan maka ambillah dan sucikan rambut tersebut karena akan dipertanggungjawabkan nanti di hari akhir kelak. 

Demikian intisari pengajian Kitab Bidayatul Hidayah Karangan Imam Ghozali yang dibacakan dan diterjemahkan KH Subhan Makmun selaku Pengasuh Pondok Pesantren Assalafiyah Luwungragi Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes setiap bada ashar selama bulan ramadhan. sabtu (18/05/2019). 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun