Orang yang berwudhu dianjurkan tidak usah air wudhu yang diwajahnya di usap, biarlah kocor-kocor atau menetes airnya ke bumi, karena air yang menetes akan menjadi saksi bagi mereka yang dawail  wudhu, banyak ulama yang alim dan derajatnya dimulyakan karena setiap batal wudhu langsung ambil wudhu lagi agar selama hidupnya selalu berwudhu.Â
Menjaga wudhu selama hidupnya, itu bagian dari sunah nabi. Di antara sunnah Nabi-Nya yang mulia adalah menjaga wudhu. Setidaknya, seorang muslim berwudhu minimal lima kali dalam sehari, setiap hendak mendirikan shalat fardhu.
Ada hikmah ketika seseoran itu selalu menjaga wudhunya, antara lain Wajahnya bercahaya. Senyumnya sumringah dan inspiratif. Aura mereka senantiasa positif. Pikiran dan hatinya bersih. Saat melihat yang haram, mereka langsung menundukkan pandangan seraya memohon perlindungan kepada Allah Ta'ala.Â
Hikmah lainnya adalah Wudhu adalah energi positif yang membuat seorang hamba bertambah baik akhlaknya, yang lainnya yakni ia akan meninggal dalam keadaan husnul khatimah karena meninggal dalam keadaan suci.
Bahkan dijelaskan dalam hadits nabi yang diriwayatkan oleh HR Bukhari dan Muslim, Sejatinya ummatku pada Hari Kiamat akan datang dalam kondisi wajah, ujung-ujung tangan dan kakinya bersinar pertanda mereka (menjaga) wudhu semasa hidup di dunia.Â
Dalam kitab bidayatul hidayah, kyai subhan menjelaskan terkait Air yang dapat digunakan untuk bersuci ada tujuh macam, yakni air hujan, air laut, air sungai, air sumur, air mata air, dan air salju, dan air dari hasil hujan es. Ketujuh macam air itu disebut sebagai air mutlak selama masih pada sifat asli penciptaannya. Bila sifat asli penciptaannya berubah maka ia tak lagi disebut air mutlak dan hukum penggunaannya pun berubah.
Sedangkan Jauhilah 7 perkara makruh didalam wudhumu, diterangkan oleh KH. Subhan antara lain :Â
Pertama, Â janganlah kau kibaskan tanganmu maka airnya jadi menciprat.Â
Kedua janganlah kau benturkan wajahmu dan jangan kepalamu dengan air.Â
Ketiga, jangan ngobrol ditengah2 wudhu.Â
Keempat, Â jangan melebihi 3 kali ketika membasuh.Â
Kelima, jangan berlebih2an ketika mencurahkan air tanpa ada hajat walaupun itu was was, karena syetan tertawa tawa terhadap orang yg was was setan tsb bernama walhan.Â
Keenam, jangan berwudhu dgn air yg dijemur di bawah matahari. Ketujuh,jangan pula berwudhu dari air yg berada dlm wadah emas.
Demikian intisari pengajian kitab Bidayatul Hidayah di Ponpes Assalafiyah Luwungragi Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes setiap bada ashar selama bulan ramadhan. Jumat (17/05/2019).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H