Gerakan koin NU adalah gerakan nasional di tubuh NU, sebagai bagian dari pemberdayaan umat NU, mereka sengaja melakukan penggalangan dana ini melalui Lembaga Amil Zakat, Infak dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU). Prinsipnya dari oleh dan untuk NU. Seandainya zakatnya warga NU ke Laziznu maka warganya bisa nagih di lembaga Laziznu.Â
Demikian disampaikan oleh DR. KH. Ridwan,MAg selaku ketua Laziznu Kabupaten Banyumas di acara sosialisasi tentang kinerja laziznu Banyumas kepada pengurus PCNU, lembaga Laziznu Brebes dan Badan Otonom serta MWC NU se Kabupaten Brebes. Minggu (24/04/2019).
Lazisnu Banyumas, Jawa Tengah, terus menunjukkan kiprah dan manfaatnya di tengah masyarakat, dengan cara melakukan sosialisasi kepada warga NU lewat MWC, kemudian MWC mengundang Pengurus Ranting untuk melakukan pendataan dan pemataan koin NU, setelah itu menunjuk Petugas Lapangan yang ditetapkan dengan melakukan pendataan calon donatur pada setiap ranting, akan keluar proyeksi.Â
Diakhir bulan data tersebut dikumpulkan oleh Laziznu untuk direkap sebelum lanuching, saat launching membawa kaleng dan kaleng tersebut di bawa ke PL dan dikasihkan ke donaturnya. Ini artinya ada 5 tahapan di level pengurus ranting.Â
Penggunaan dana LaziznuÂ
Di Laziznu Banyumas lebih dominan untuk penguatan kelembagaan, sehingaa sharing terbagi meliputi 40 persen kepada ranting didapat dari perolehan ranting, MWC dapat 20 persen, dan PC Laziznu 20 persen dan petugas lapangan 20 persen. Ada satu ranting di Banyumas setiap bulannya bisa memperoleh 15 juta setiap bulan. Sehingga bisa membeli mobil untuk layanan umat. Sehingga betapa pentingnya koin NU untuk kepentingan warga NU.Â
Panduan penggunaan dana secara umum untuk penguatan kelembagaan dan sosial. Bila ranting tidak punya ATK, atau bendera maka bisa diperoleh dari pengumpulan dana ini, termasuk untuk dana sosial. Banyumas punya program bedah rumah warga NU, dengan paket Rp 15 juta kerjasama laziznu dengan MWC, dengan perincian Laziznu Rp 10 juta dan Rp 5 juta dihimpun dari MWC, program ini dinamakan Nugraha.Â
Sudah banyak beberapa PCNU melakukan studi banding kepada Laziznu Banyumas atas inisiatifnya telah menggalang dana koin NU sehingga mencapai milyaran, dana ini digunakan untuk pemberdayaan dan sosial warga NU.Â
Ridwan juga menambahkan bahwa pihaknya sudah menyerahkan bantuan program NUsmart kepada 20 anak dari empat madrasah ibtidaiyyah (MI). Masing-masing MI Maarif Karangpucung, MI Diponegoro Jatiwinangun, MI Maarif Karangklesem dan MI Maarif Teluk. Semuanya berada di wilayah Kota Purwokerto.
Selain itu program lainnya ada NUPreneur dan NUCare. "Penyalurannya setiap 4 bulan sekali. Kalau NUpreneur bantuan untuk pedagang kaki lima dalam bentuk modal usaha. Sedangkan NUcare bantuan kepada warga miskin yang dirawat di RS," katanya.
NUcare bekerja sama dengan RS Margono Soekarjo untuk membantu para pasien yang kurang mampu. "Sejauh kami telusuri, bantuan langsung pada pasien di RS sangat jarang, boleh dibiang tidak ada. Semoga menginspirasi," kata Ridwan yang juga Sekretaris MUI Banyumas.