Dilangsir dari m.detik.com dijelaskan Indonesia diprediksi akan menerima bonus demografi pada tahun 2035. Bonus demografi merupakan saat di mana jumlah angkatan kerja usia produktif lebih banyak daripada lansia dan anak-anak.Â
Jika dimanfaatkan dengan baik, bonus demografi akan memberikan dampak positif bagi kemajuan negara. Dengan catatan, kelompok lansia harus mendapatkan pelatihan untuk tetap produktif.
Inilah kenapa setiap kabupaten/kota melakukan upaya dengan membuat grand desain kependudukan yang digunakan untuk melakukan intervensi terbaiknya untuk pengendalian penduduk melalui KB, penanganan usia produktif melalui life skill dan mensukseskan pendidikan 12 tahun, dan terakhir adalah penanganan lansia produktif melalui lansia sehat, bugar, berkiprah dan bermanfaat bagi sesama.Â
Angka harapan hidup Indonesia saat ini mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya. Angka harapan hidup yang tinggi tidak akan bermanfaat jika lansia hanya di rumah dan menganggur.Â
Jadi kebijakan adanya orjapa atau olahraga jalan pagi atau Program Germas, Posyandu Lansia, senam kebugaran ataupun pemeriksaan kesehatan rutin sangatlah penting bagi lansia.Â
Termasuk jika ada intervensi kebijakan pesantren lansia, atau pengajian rutin bagi lansia, memberikan aktivitas kepada para lansia sesuai dengan kemampuannya dan kesehatannya.Â
Di akhir tulisan adalah dengan Angka harapan hidup Indonesia saat ini ada di 70,9 tahun. Di sisi lain, usia pensiun rata-rata pegawai perusahaan adalah 55 tahun. Padahal dilihat dari sisi produktivitas, lansia yang fit dan sehat bisa tetap bekerja hingga usia 60 tahun.Â
Maka sudah saatnya negara atau daerah memperhatikan kebijakan pro lansia. Karena efek penyakit degeneratif jelas menghantuinya dan inilah titik kulminasi akhir baginya.Â