Anda juga harus tahu, bahwa kekurangan vitamin A adalah penyebab utama kebutaan yang sebetulnya dapat dicegah pada anak-anak di seluruh dunia. Diperkirakan, ada sekitar 200.000 sampai 500.000 anak di negara-negara berkembang yang menjadi buta setiap tahunnya karena kekurangan vitamin A. Sedangkan sebagian dari anak yang mengalami kebutan tersebut, meninggal dalam waktu setahun setelah kehilangan penglihatan mereka.
3. Mengganggu perkembangan janin pada ibu hamil
Selain anak-anak, ibu hamil pun menjadi golongan yang rentan mengalami kekurangan vitamin A. Risiko ini paling tinggi dialami saat trimester ketiga, di mana pertumbuhan janin berlangsung dengan pesat. Namun demikian, ini bukan berarti ibu hamil bisa seenaknya mengonsumsi suplemen vitamin A. Perlu diingat, bahwa konsumsi vitamin A yang sembarangan hingga berlebih justru dapat membahayakan janin.
Bahan baku vitamin A dibuat oleh tenaga ahli Indonesia yang membidangi ilmunya, dan aman dikonsumsi bagi penerima program. Kapsul vitamin A yang diberikan sebagai suplemen. Namun ingat bahwa vitamin A juga ada di banyak sayuran yang berwarna hijau.Â
Konsumsi suplemen vitamin secara tidak tepat juga justru berdampak toksik bagi tubuh. Karena itu jika memungkikan, penuhi kebutuhan tubuh akan vitamin dari sumber-sumber alami, yakni sayur, buah, ikan, daging, telur, dan sebagainya.
Vitamin A terbukti bisa menurunkan angka kesakitan dan kematian anak karena vitamin A berfungsi memperkuat sistem kekebalan tubuh. Sebanyak 190 juta anak usia 5 tahun ke bawah mengalami kekurangan vitamin A, bahkan WHO memperkirakan terdapat 250 juta anak pra-sekolah yang mengalami kekurangan vitamin A.Â
Setiap tahun terdapat sekitar 250.000 -- 500.000 anak mengalami kebutaan dan separuh anak ini kemudian meninggal dalam jangka waktu 12 bulan akibat kekurangan vitamin A.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H