Pasuruan- Muna Aulia Naafi dan Brilian Adhie Fahlevi dari Forum Anak Brebes mengikuti kegiatan Forum Anak Nasional di Kebun Raya Purwodadi Pasuruan Jawa Timur. Dua anak ini mengikuti rangkaian hari anak nasional sejak 19 Juli-23 Juli 2018. Selama mendapatkan pembekalan tentang bagaimana menjadi Anak Indonesia anak genius (gesit), empati, berani, unggul dan sehat.
Setiap Kabupaten mendapatkan prioritas hanya satu anak yang masuk di pertemuan Forum Anak Jateng. Khusus Brebes ada dua delagasi, karena ada Kabupaten/Kota yang tidak mengirimkan delegasinya, makanya diminta provinsi jawa tengah diminta untuk menambahkan satu delegasi lagi yakni Muna.
Demikian disampaikan Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) DP3KB Kabupaten Brebes disela-sela acara pertemuan Forum Anak Nasional di Pasuruan Jawa Timur, Senin (23/08/2018)
Sementara itu Bupati Brebes Hj. Idza Priyanti, SE, MH Â sengaja datang ke lokasi pertemuan hari anak nasional (HAN) di pasuruan, karena pihaknya mengakui proses seleksi bagi anak sampai masuk ke pertemuan Forum Anak Nasional tidaklah mudah, namun ada anak Brebes yang bisa mewakili pertemuan bergengsi tersebut, apalagi bisa mengharumkan nama daerah.
" Bupati bangga muna bisa menjadi presenter terbaik di tingkat Forum Anak Nasional, semoga ada muna yang lain yang bisa mengharumkan daerah Brebes, semoga ke depan Brebes muncul anak yang berprestasi baik di level Provinsi sampai International," katanya.
Ditempat terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Pemuda Olahraga, Kabid Pemsosbud Baperlitbangda, Kepala Diskominfotik dan Kepala Sekolah SMP sedang belajar menggali pengalaman sekolah Inklusi di Kota Pasuruan Jawa Timur, dan diharapkan ilmu yang didapatkan dari prestasi kerja sekolah inklusi kota pasuruan bisa direplikasikan di Kabupaten Brebes.
" Tumbuhkembang anak di bidang pendidikan sangatlah penting, melalui sekolah inklusi seperti yang dilakukan kota pasuruan dimana semua sekolahnya sudah menerapkan integrasi sekolah formal dengan menerapkan juga sekolah inklusi nantinya di Brebes akan banyak sekolah yang menerapkan pembelajaran inklusi bagi anak Brebes, sehingga ada upaya pemenuhan hak anak secara bertahap," ungkap Kepala Dinas Dindikpora Kabupaten Brebes Dr. Tahroni, M.Pd.Â
Lanjut Tahroni, Sistem pendidikan paling mutakhir bagi anak dengan autisme adalah inklusi, yaitu layanan pendidikan yang menyertakan semua anak, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus atau ABK, dalam proses pembelajaran yang sama. Pendidikan inklusi berbeda dengan pendidikan khusus anak berkebutuhan, di mana ABK dipisahkan dari siswa umum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H