Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ayo Mondok! Tradisi Mengantarkan Santri ke Pondok

30 Juni 2018   07:36 Diperbarui: 30 Juni 2018   11:23 1694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Santri di Ponpes / Doc ngopibareng.id

Memang di setiap lembaga pendidikan manapun pasti menanamkan sifat menghormati guru. Namun berbeda dengan Pesantren, ta'dzim kepada guru sangatlah luar biasa. Disana akan diajarkan bagaimana memuliakan orang yang berilmu.

Menanamkan kebiasaan terpuji membutuhkan orang yang benar-benar bisa menjadi teladan, yang patut dan layak untuk dicontoh, ditiru dan diikuti. Sebagian besar, akhlak para santri akan jauh lebih baik dibandingkan anak-anak yang hidup di lingkungan yang penuh kebebasan

Alasan ketiga adalah Di Pesantren, anak akan diajarkan bagaimana hidup jauh dari orang tua. Mereka harus mencuci pakaiannya sendiri, menyiapkan segala kebutuhan belajarnya sendiri, tidak ketergantungan pada orang lain, apapun dilakukan sendiri dan berlaku sederhana baik dalam berpakaian, makan, tempat tinggal, dan gaya hidup. Dengan hal-hal tersebut maka para santri akan terlatih hidup sederhana dan lebih mandiri.

Lihat bagaimana perbedaan anak-anak yang selalu dimanjakan oleh orang tuanya, dengan mereka yang terbiasa hidup di pondok pesantren. Tentu dari segi kedewasaannya pun sudah terlihat. Anak-anak yang sudah bisa mandiri tentu akan lebih teliti, hati-hati, bersikap dan berperilaku dewasa.

Alasan keempat adalah Anak-anak akan terbiasa menghabiskan waktunya dengan hal-hal yang bermanfaat. Hidupnya akan lebih teratur. Sehingga secara langsung mereka terdidik untuk hidup disiplin. Disiplin ibadahnya, disiplin waktunya, disiplin dalam mentaati peraturan, disiplin belajarnya, dan lain sebagainya.

Di Pesantren, waktu berlalu dengan kegiatan-kegiatan rutin, tidak ada waktu senggang. Berbeda jika anak hidup terbiasa bebas di rumah, bisa bangun tidur semaunya, sholat seingetnya, bermalas-malasan dan lain sebagainya.

Sebelum shubuh, biasanya para santri sudah sibuk meyiapkan setorannya, pergi ke masjid, sorogan, hafalan dan lain sebagainya. Dengan kebiasaan tersebut, maka si anak akan terbiasa bangun pagi meskipun sedang berada di rumahnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun