Dosa besar itu musrik kepada Allah, Sumpah Palsu dan Kesaksian palsu. Bahaya bagi mereka yang melakukannya. Sehingga pada saat kita mau meninggalkan ruh maka susah. Sakitnya orangtua karena perbuatan anaknya itu menjadi salah satu sulitnya ruh diambil saat menjelang ajal kita tiba.Â
Allâh Azza wa Jalla melarang qauluz zûr (perkataan dusta), termasuk syahâdat zûr (persaksian palsu). Larangan ini digabungkan dengan perintah menjauhi berhala-berhala yang najis itu, yaitu syirik. Ini menunjukkan betapa persaksian palsu itu sangat berbahaya sebagaimana bahaya syirik. Bahkan bahaya persaksian palsu itu bisa menimpa orang lain disamping menimpa pelaku itu sendiri, sedangkan bahaya syirik hanya menimpa pelakunya saja.
Orang yang perkataan dusta mesti tidak banyak temannya, bahkan Allah sendiri tidak menaikkan derajatnya, bahkan saat meninggal suul khotimah, namun bila kita tidak musrik, tidak melakukan saksi dusta atau bersumpah palsu termasuk menyakiti kedua orangtu maka saat meninggal dipersulit untuk mengucapkan kalimat La ilaha illallah.Â
Padahal siapa yang akhir ucapannya (saat menjelang kematian) adalah kalimat La ilaha illallah, ia akan masuk jannah." (HR. Abu Dawud no. 3166, dinyatakan hasan oleh asy-Syaikh al-Albani dalam Irwa'ul Ghalil no. 687).Â
Kesaksian dusta itu mirip dengan musrik. Jelas tidak benar kok dikatakan benar. Orang yang seperti itu hidupnya tidak berkah, makanya hindari selama hidup di muka bumi jangan menjadi saksi palsu atau ucapan dusta.Â
Selanjutnya pesan kyai subhan, jangan sekali-kali kita ini menjudge seseorang itu kafir atau nasrani, karena bisa terjadi orang yang kafir suatu saat mendapatkam hidayah maka bisa masuk islam. Doakan saja agar mereka mendapatkan petunjuk untuk bisa masuk agama islam.Â
Kalau kita takut dengan Gusti Allah SWT maka tidak mau dusta, karena siapapun yang beramal bagus walaupun kecil sebiji sawi, Allah SWT mengetahuinya, begitu pula sebaliknya kalau kita berbuat kejelekan sekecil apapun maka  Allah SWT tahu selama berada didunia.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI