Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Media Pos Kamling di Tingkat RT Harus Dihidupkan

13 Mei 2018   13:50 Diperbarui: 13 Mei 2018   17:41 2538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kejadian terorisme menjadi tumbuh subur karena sistem ketertiban dan keamanan dilevel lingkungan RT tidak maksimal, ada nilai-nilai perubahan dinamika masyarakat yang tidak memandang bahwa poskamling menjadi penting, individualisme warga mulai melekat dan cenderung meluas. 

Semua organisasi apapun mesti menyatakan sikapnya mengutuk keras apa yang dilakukan oleh teroris ini, sehingga menyebabkan banyaknya korban yang meninggal dan luka-luka. Live kompasTV menyebutkan data ada 10 warga yang tewas dan 41 orang luka-luka dan dirawat di rumah sakit. 

Pos Kamling atau pos keamanan keliling menjadi garda terdepan dan pilar utama dalam ketertiban dan keamanan suatu kampung, dimana isinya adalah merupakan pos jaga bagi para linmas atau hansip yang biasa berjaga dimalam hari demi untuk keamanan blok , kampung maupun desa dimana mereka bertempat atau bertugas. 

Warga biasanya ditugaskan untuk piket jaga secara bergiliran, tidak membedakan warga kaya maupun miskin. Jika ada yang tidak hadir maka yang bersangkutan membayar denda atau sangsi atas ketidakhadiranya. 

Pos Kampling atau disebut juga gardu maupun pos ronda atau pos jaga adalah sebuah bangunan yang berukuran mulai dari 3 x 3 sampai dengan ukuran yang lebih luas 5 x 5 meter seperti gambar diatas. Jangan sampai pos kampling atau pos ronda jadi terlantar, malah dipakai untuk tempat gaple atau dihuni sama orang gila. 

Ada pos kampling bisa melenyapkan maling dan bekal atau kasus pencurian, kecenderungan pencurian motor dan mobil terjadi karena tidak ada sistem jaga pos di lingkungan dimana maling atau pencuri ini merasa aman karena tidak ada sistem security baik malam maupun siang dan sore hari. Makanya sejumlah perumahan elit malah menyewa satpam untuk pos jaga masuk dan keluar dengan adanya satpam security dengan model eatafet, yang tugasnya mengecek siapa saja dan menjaga keamanan lingkungan perumahan yang dijaga. 

Dampaknya perumahan elit pun nyaris tanpa ada kejadian kehilangan motor maupun mobil, semakin kuat sistem keamanan di kampung tersebut semakin aman. 

Munculnya kemudahan masuk ke lokasi tertentu warga dan ada kewajiban lapor kepada RT maupun RW maka akan menjadikan angin segar bagi siapapun untuk berbuat negatif termasuk dengan kejadian bom surabaya dan berapa bom bunuh diri yang selama ini terjadi, para teroris seringkali berpindah-pindah ke lokasi kota satu ke lokasi kota yang lain. 

Bila keamanan lingkungannya tidak maksinal maka bisa jadi media berkumpulnya para teroris dalam memobilisasi timnya dengan rapi dan tidak mudah dikenal orang. Oleh karena itulah, penulis berharap perlu gerakan menghidupkan pos kamling ditiap RT dan RW. Karena basic security inilah sangat penting dan bisa diantisipasi sedini mungkin. 

Bravo penulis sampaikan bagi pos kamling yang masih hidup dan eksis untuk jaga lingkungannya, semoga bisa menekan adanya kasus pencurian, begal maupun sarang teroris. 

Apapun dalihnya, kejadian pencurian atau kriminalitas dilingkungan kita tidak dibenarkan, semakin mudah orang masuk ke lokasi lingkungan kita maka akan semakin subur praktek pencurian dan kasus kriminalitas. Kata kuncinya hidupkan lagi pos kamling atau pos ronda di kampung. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun