Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pengguna Jalan "Sebel" Angkutan Umum Berhenti Semaunya

5 Mei 2018   21:04 Diperbarui: 5 Mei 2018   22:00 1084
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Twitter Kemenhub RI

Inspirarif pesan twitter Kemenhub RI " #KawulaModa angkutan umum yang berhenti semaunya dan ngetem sembarangan sering membuat kesal pengguna jalan yang lain. Berikut infografis mengenai perilaku yang tidak boleh dilakukan oleh Pengemudi Kendaraan Bermotor Umum Angkutan Orang https://t.co/WIIM3bFsOT " 

Pengalaman Penulis

Sebagai warga yang hidup dan selalu melewati  jalan utama  nasional yakni jalan daendeles melihat pemandangan bus tiap hari selalu berhenti  dan ngetem sembarangan itu hal biasa. 

Supir bus sedikit kebal dengan aturan yang ada. Aparat Polisi dan Dishub pun tidak ada yang menilang atau memberikan teguran kepada pihak PO Bus bahkan mobil angkutan umum penumpang. 

Sepertinya belum pernah terpublikasi ada upaya pengumpulan para supir angkut atau mobil penumpang umum ini dikasih sosialisasi atau penertiban. Kalau ada kecelakaan baru kemudian mulai ada tindakan, itupun sifatnya sementara. 

Lebih sedih lagi kalau melihat para supir bus malam, supir mobil pribadi atau motor yang lewat malam hari di jalan utama nasional Losari ke Tegal harus ekstra hati-hati, bus malam melajunya cepat dan mobil yang kecil bisa saja menjadi korban jika tidak mau mengalah. 

Bus malam tidak semua mau masuk tol brexit (brebes timur) hingga kanci, karena bagi mereka harga tolnya mahal dan kondusi jalannya tidak sebagus tol kanci menuju palimanan. Makanya bus malam hampir sebagian lewat Brebes kota hingga tol masuk kanci. 

Belum lagi mobil besar seperti tronton, dan truck gandeng pun silih berganti, jika tidak biasa lihat mobil besar dan bawa beban bear mungkin akan takut. Termasuk bagi mereka yang baru latihan motor atau mobil dan belum mahir jangan sekali-kali menyepelekan jalan di jalur ini. 

Kalau pagi ada beberapa bus jurusan Jakarta- Tegal yang jumlahnya tidam hanya puluhan tapi ratusan lewat dari berbagai PO yang sengaja mengangkut penumpang di terminal bayangan, mereka membuka agen bus dari perusahaan PO bus dan biasanya akan berhenti mendadak serta ngetem  beberapa menit untuk menaikkan penumpang. Wajar saja jika sering menimbulkan kemacetan. 

Terminal bus di Brebes dan tegal pun dikuasai oleh 3 perusahaan otobus, qajar jika tiap hari lalu lalang di jalan pantura dan pihak aparaturnya tidak bisa memberukan larangan sesuai gambar yang dikeluarkan kemenhub RI. Sampai kapan akan tertib bila supir dan perusahaan mau patuh terhadap aturan yang ada. 

Jika masing-masing diam dan dianggap lumrah maka tak akan ada solusi atas larangan yang dibuat oleh kemenhub RI. Pengguna Jalan hanya bisa mengeluh tanpa ada jawaban atas solusi pemecahannya. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun