Penulis baru tahu, kalau ada peringatan hari asma, dan penetapan bulannya jatuh di bulan mei. Seperti yang tertulis dalam status twitter 1 mei 2019, " Hari Asma Sedunia diperingati setiap hari Selasa di minggu pertama bulan Mei. Peringatan ini sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap penyakit Asma. Semoga berkah kesehatan selalu melindungimu #Healthies! #WORLDASTHMADAY https://t.co/eZCcR7ib9k ".Â
Betulkah asma itu faktor keturunan
Menurut dokter Tiara Rahmawati di klikdokter.com menjelaskan, Asma adalah penyakit kronis (berlangsung lama) yang ditandai oleh sesak napas disertai bunyi ngik-ngik (wheezing) dimana derajat keparahan setiap orang berbeda-beda.Â
Pada saat serangan, yang terjadi adalah menyempitnya jalan napas kita akibat dari penyempitan bronkus yang menyebabkan udara sulit keluar masuk paru.
Pada asma yang terjadi selain produksi mukus juga terjadi penyempitan saluran nafas, penyempitan ini dipicu oleh hal-hal yang serupa dengan produksi mukus.Â
Jadi yang menyebabkan asma kambuh adalah penyempitan saluran nafas dan produksi mukus. Mukus itu berasal dari tubuh kita sendiri, jadi pada saluran pernafasan ada sel-sel yang berguna untuk memproduksi mukus. Produksi mukus pada asma dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti infeksi, alergi, atau iritasi.Â
Asma ada faktor genetiknya atau keturunannya, termasuk faktor lingkungan, asap rokok, termasuk polusi udara bisa menyebabkan seseorang kena asma. Â
Pengalaman Sahabat PenulisÂ
Apa yang dijelaskan oleh dokter tiara, teman penulis ada juga yang mengalami penyakit asma, kalau fisiknya sedang drop, maka penyakit asmanya kambuh, dan tidak bisa bekerja keras apalagi kalau sudah kena debu atau panas, maka cepat sesak.Â
Pengobatan demi pengobatan dilakukan agar penyakit asma ini bisa sembuh total, dari obat medis hingga obat herbal, namun tak kunjung sembuh. Untung saja satu keluarga itu mempunyai kartu kesehatan yang sewaktu-waktu sakitnya kambug, langsung dibawah ke rumah sakit.Â
Anehnya salah satu anaknya ini, sangat alergi debu atau polusi kendaraan, untung saja orangtuanya tidak merokok, bayangkan jika orangtuanya merokok maka bisa memperparah derita anaknya yang terkena asma. Â Bahkan jika ikut olahraga atau pramuka yang kesannya berlebihan, maka asmanya bisa kambuh.Â
Pencegahan sementara yang dilakukan selama ini adalah menggunakan inheler, yaitu alatnya disemprotkan pada mulutnya sehingga nafasnya merasakan relaksasi. Wajar jika inheler tersedia rutin dirumahnya yang digunakan untuk antisipasi secara tiba-tiba bila nafasnya sesak atau asmanya kambuh.Â
Serba dipantau untuk kondisi anaknya yang terkena asma ini, sebentar-sebentar periksa atau harus cepat gunakan alat inheler , makanya kalau ada kegiatan yang sifatnya berat atau misalkan olahraga disekolah yan memerlukan tenaga banyak, maka anak ini sementara tidak diijinkan.
Repotnya penyakit ini tidak ada obat yang langsung sembuh total jika mengkonsumsi obat dari resep dokter dan bisa terjadi kambuhnya kapan pun bisa terjadi, walaupun tidak menular namun pemantauan terhadap penyebab asma ini atau pemicu alergi asma sangat penting.Â
Semoga dengan momentum hari asma sedunia, nanti ada ilmuwan yang bisa mencarikan obat penyembuhan asma, karena harga inhaler selalu naik tak pernah turun. Sehingga orangtua yang anaknya kena asma ini bisa disembuhkan.