Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memiliki Rasa "To Respect", "To Protect", dan "To Futfill" Hidup Terasa Bermakna

19 Maret 2018   06:48 Diperbarui: 19 Maret 2018   18:57 952
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
coretan kecil/Doc coretanriaya.blogspot.com

Inspirasi penulis pagi ini Senin (19/03/2018) berasal dari kiriman WA Trans Adhi, salah satu penegak hukum di Republik Indonesia, isi WA nya cukup menggugah semua  orang tentunya, Judul " Pasti Berbuah".  Secara lengkapnya isinya adalah, Seorang pria diminta mengecat sebuah perahu. Ia pun mengecat perahu tsb dgn warna yg sesuai dgn pesanan pemiliknya.Saat mengecat, ia menemukan sebuah lubang kecil di lambung perahu, dan menambalnya diam. Begitu selesai mengecat, ia terima upahnya dan pergi.

Tak lama berselang, pemilik perahu menemui lgi pria tsb dan memberinya cek yg nilainya sungguh fantastis. Si Tukang cat terkejut & berkata:"Anda sudah membayar upah saya, Tuan" "Tpi ini bukan upah untuk  mengecat. Ini krn Anda sudah menambal satu lubang di lambung perahuku"."Aah! Itu kan cuma hal kecil ...Anda tidak perlu memberi saya uang sebanyak ini untuk pekerjaan sekecil itu".

"Mungkin anda tdk mengerti, biar saya jelaskan. Saat saya minta anda mengecat kapal itu, saya lupa memberi tahu ttg lubang tsb. Ketika cat perahu sudah kering, anak saya langsung pergi mancing dgn naik perahu itu. Mereka tdk tahu ttg lubang itu, sementara saya tdk berada di rumah saat mereka pergi. Ketika saya pulang dan menyadari mereka tlh membawa perahu itu pergi, saya jadi sangat khawatir krn saya tahu klo perahu itu bocor.

Alangkah leganya saya ketika melihat mereka semua pulang dgn selamat. Lalu saya mendapati bahwa Anda telah menambal lambung kapal yang bocor itu. Allah telah menyelamatkan anak saya melalui tangan anda. Yang sdh Anda lakukan bukan hal kecil krn ITU telah menyelamatkan nyawa orang lain.

Sesungguhnya saya tdk punya cukup uang untuk membayar kebaikan-mu itu...!!!" Moral of the story : Teruslah menolong, meringankan beban org lain dan perbaikilah setiap "lubang" yg anda temukan. Anda tdk akan pernah tahu kapan bantuan anda bermanfaat ..!!Karena sesungguhnya kita tidak akan pernah tau kapan Perbuatan BAIK  kita berbuah..., tapi PASTI AKAN BERBUAH... "As we work to create light for others, we naturally light our own way." "Saat kita berusaha menciptakan cahaya bagi orang lain, kita tentu saja menerangi jalan kita sendiri."

Anda tentu pernah menemukan paku di jalan, terutama paku yang sudah cukup tua  usianya, sehingga berkarat, saat anda berjalan, anda melihat langsung, tentunya reflek anda akan mengambilnya, dan menaruh kembali paku tersebut ditempat  yang aman, ini artinya anda sudah berbuat terbaik untuk orang lain, bayangkan jika paku tersebut, kemudian menimpa motor kita, akhirnya motor jadi bocor, kalau hanya bocor saja mungkin pengendara sepeda motornya tidak mengalami cedera, hanya mendorong motornya mencari tukang ban sepeda motor, dengan berkeringat dan menanyakan dimana alamat tukang ban sepeda motor itu. Namun dengan tindakan anda yang mulia itu, Tuhan akan membalasnya melalui kemudahan hidup baginya. 

Contoh yang lain yang remeh, saat anda menemukan kucing sedang kelaparan dijalan, atau kucing tertabrak oleh kendaraan bermotor, lalu pengendara tersebut enggan untuk menguburnya kucing tersebut, anda berada di belakangnya, kemudian karena anda mempunyai rasa kasih sayang kepada makhluk ciptaan Allah SWT, maka anda menolongnya, dan saat itu anda mencari cangkul lalu menguburnya, maka kucing itu bersaksi nanti di hadapan Allah SWT, siapa saja yang telah menolongnya. 

Contoh yang jelas kelihatan lagi, menyiiram bunga di pot, atau menanam pohon, jika anda berikan dengan rasa kasih sayang, dengan menyiramnya, selalu merawatnya, maka lambat laun akan menunai hasilnya. Bahwa sebuah perjuangan akan berhasil bila kita ini ada memiliki rasa  to respect, to protect, dan to futfill.

to respect kita itu harus peka atau peduli dengan orang lain, saling berbagi manfaat untuk sesama, ketika ada duka menimpa tetangga atau saudara kita maka kita harus membantunya dengan penuh kasih sayang.

To protect maksudnya setiap orang harus dilindungi dari semua kekerasan baik fisik maupun psikis, jangan sampai tabiat kita itu mengalahkan hewan yang tidak diberikan pikiran dan ilmu untuk mengamalkan baktinya.

to Futfill maksdunya kita harus memenuhi hak dan kewajiban sebagai makhluk di muka bumi. Jika kita orangtua maka hak atas anak harus dipenuhi, anak harus sekolah maka orangtua harus mewujudkan, anak harus diberikan legalitas atau identitas pertama kali berupa akta kelahiran maka diwujudkan, termasuk ketika ada persoalan hak yang bukan kewenangannya kita namun kita paham akan hak tersebut, maka kita harus berbagai agar haknya orang lain yang semestinya bisa dimilikinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun