Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dunia Pesantren, Jumat Dijadikan sebagai Hari Bersih-bersih Lingkungan

16 Maret 2018   08:31 Diperbarui: 16 Maret 2018   08:38 758
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap hari jumat, hampir rata-rata pondok pesantren salaf atau modern melakukan kegiatan roan (kerja bhakti) yakni bersih-bersih kamarnya, halaman kompleksnya dan semua kamar mandi (jeding). 

Kenapa ini dilakukan, karena untuk melatih para santri putra dan putri untuk belajar peka terhadap aktivitas lingkungannya, termasuk kerjasama, tolong menolong dan rasa memiliki rumah dan lingkungannya. 

Mereka harus dibentuk dan diberikan pengetahuan yang lebih termasuk bagaimana mereka harus selalu disiplin, hidup sehat, hidup bersih dan hidup mandiri. Ro'an ini masih melekat di semua santri terutama pada hari jumat. Bila jumat itu ada kegiatan yang lain, maka roan dialihkan harinya di hari ahad/minggu. 

Menjadi santri itu jangan malas saat belajar, karena bekal pada saat memperoleh ilmu ini bisa diamalkan pada saat dia bekerja, berinteraksi dengan masyarakat maupun saat yang bersangkutan menjadi negarawan. 

Saat santri ini menjadi tokoh ulama penerus ilmu nabi, dia pun telah ditempa segala ilmu agama saat di pondok pesantrennya baik ikut belajar di madrasah, belajar menjadi ustad di pondok karena sudah mumpuni dan harus praktek dengan santri yuniornya  atau bisa terjadi mewakili pondok pesantren untuk musyawarah bahtsul masail yang dilaksanakan oleh pondok pesantren yang lain. 

Semakin banyak tempaan ilmu dan mau belajar dan mau mengabdikan ilmunya saat menjadi santri ini, maka lambat laun akan memperoleh tambahan ilmu, saat yang bersangkutan mengamalkan ilmunya di desanya atau mungkin pindah dikota lain karena ikut mertuanya atau bisa jadi diminta jadi mantu kyai di daerah terpencil, dia sudah siap baik lahir dan batin terkait tantangan yang terjadi pada saat mentasyarufkan ilmunya. 

Bila santri ini dikemudian hari menjadi negarawan, misalnya menjadi anggota DPR RI atau DPRD Prov dan DPRD Kab maka yang bersangkutan harus menjadi pembeda bagi teman lainnya, saat waktu sholat maka jangan ditunda sholatnya, termasuk saat dia jadi ketua di komisi atau wakil ketua ataupun jadi ketua DPRD maka harus menjadi pembeda karena latar belakang dia jadi alumni santri harus bisa menjaga almamaternya juga menjaga ilmu para ulama terdahulu. Kejujuran dan integritasnya harus berbeda dan menjadi panutan bagi teman se profesinya. 

Disaat santri ini menjadi petani atau jadi pengusaha, maka dalam melakukan perdagangan meniru cara dagangnya nabi, termasuk syariat tuntunan berdagang sesuai dengan syariatnya islam. Bahkan ketika ada orang islam tidak menggunakan tuntunan dagang menurut islam, dia mampu dan mau membelajarinya atau mengamalkan ilmunya, bahkan mau berbagi ilmunya kepada para pedagang agar dalam bertransaksi tidak curang dalam timbangan, barang yang dijual tidak cacat, baranh yang dijual itu halal disembelih dll. 

Saat dia menjadi guru ngaji di madrasah atau di majlis taklim, maka disiplin dalam kehadiran, ikhlas dalam mengajarkan ilmunya dan mau untuk mengamalkan ilmunya, anak desa yang tadinya tidak bisa mengaji lalu bisa membaca alquran dan menghafalkan surat-surat pendek termasuk hafalan doa sehari-hari dan ragam ilmu yang diberikan. 

Semua ini harus dilakukan oleh para alumni santri sebagai pembeda bagi mereka yang tidak pernah belajar di bangku pondok pesantren, jadikan ilmu anda itu penerang bagi lingkungan, warga dan negara. Kehadiatan anda dan bakti anda sangat dinantikan oleh umat. Semoga tempaan ilmu saat belajar walaupun belajar dari nilai-nilai bersih-bersih lingkungan di hari jumat, namun anda itu sebagai panutan masyarakat dan harus menjada adab dan etika pergaulan sehari-hari. Maju terus santri Indonesia, kiprahmu bisa mengharumkan bangsa dan neningkatkan derajat masyarakat Indonesia. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun