Dijual Rp 65 ribu untuk tas yang kapasitas 5 kg dan Rp 25 ribu untuk dompet dari daur ulang bungkus kopi menjadi aneka kerajinan yang bernilai rupiah. Melalui tangan merekalah banyak karya yang muncul, dilatih sebentar saja oleh pelatih kepada warga desa, maka muncul banyak potensi kerajinan hasil bungkus kopi, bungkus minuman instan dan sejenisnya.Â
Contoh yang dilakukan oleh warga Desa Kedungoleng, Kecamatan Paguyangan Jawa Tengah juga melakukan kerajinan dari bungkus kopi seperti yang terlihat pada gambar diatas. Namun terkendala jika produk ini dibuat masal, rutin terkait pemasarannya.Â
Kelihatannya memang belum banyak daerah yang dilatih warganya bisa membuat aneka hasil kerajinan dari bungkus plastik ini. Wajar jika ingin mendapatkan keuntungan lebih tidak bisa rutin, maka perlu ada penataan ulang terutama pada akses pemasaran dan juga pengadaan bahan baku yang dihimpun dari warung desa bisa warung kopi atau juga warung lainnya dipastikan tersedia bungkus kopi dll.Â
Kenapa limbah plastik harus dimanfaatkan, karena bahan plastik itu  sulit diuraikan mikroorganisme jika hanya ditimbun di dalam tanah. Butuh waktu hingga ratusan tahun lamanya untuk membuat plastik dapat terurai.Â
Butuh banyak cara untuk dapat mereduksi limbah plastik dari atas permukaan bumi. Salah satunya, yaitu dengan memanfaatkannya menjadi barang lain yang berharga dan bermanfaat. Hanya perlu sedikit sentuhan kreasi yang unik agar limbah plastik itu dapat menjadi lebih bernilai secara ekonomi.
Bermacam-macam kreasi yang bisa dibikin dari plastik bekas ini, mulai dari tas, dompet, tempat minum plastik, payung, lampion,dll. Namun kali ini penulis hanya menerangkan pemanfaatan limbah ini agar bernilai rupiah sehingga jadi berkah bagi mereka yang mau membuatnya.
Kerajinan dari sampah plastik merupakan kerajinan yang bisa menjadi alternatif peluang usaha di sekeliling kita. Seperti diketahui Plastik merupakan bahan kebutuhan yang banyak dipergunakan dalam kehidupan manusia modern. Akan tetapi sisa sampah dari plastik menjadi permasalahan tersendiri.Â
Karena Sampah plastik merupakan limbah rumah tangga yang sangat sulit untuk diuraikan berbeda dengan sampah organik yang cepat bisa terurai. Untuk menguraikan sampah plastik diperlukan waktu yang sangat lama bisa berpuluh-puluh tahun, sampah organik bisa diurai dan diubah menjadi kompos dalam beberapa hari saja.
Di lain sisi penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari justru semakin meningkat sehinga problem semakin pelik.
Solusinya adalah dengan mengurangi penggunaan bahan yang berasal dari plastik atau mendaur ulang Sampah plastik menjadi barang yang bermanfaat.Â
Sampah plastik bisa diolah menjadi aneka Kerajinan yang memiliki potensi ekonomi yang cukup baik. Peluang usaha Kerajinan sampah plastik ini disamping mendatangkan rezeki juga mengurangi polusi akibat sampah plastik.
Menyulap sampah plastik menjadi benda berguna di rumah, ternyata tidak sulit. Asal punya niat kuat, tekun, dan sedikit bumbu kreatif, kemasan mi instan, kopi instan, atau kantong keresek bisa dianyam menjadi dompet, tempat pensil, tas, dan sajadah yang tidak kalah indah dengan buatan para perajin pabrikan.
Semoga ke depan bukan hanya warga yang dilatih biar trampil buat kerajinan, tapi perlu dipikirkan akses bahan baku dan pemasarannya, konsep bapak angkat mrnjadi solusi terbaik, atau misalkan memberikan kesempatan mereka untuk promosi gratis yang difasilitasi oleh pemkab/pemkot lewat skpdnya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H