Kelebihan muatan terjadi karena tidak ada tindakan yang kuat, saat ada rupiah menanti, maka posisi aman baginpara pengguna jalan, saat disiplin dalam muatan kendaraan (tonase) maka supir atau jasa pengangkut menganggap rugi banyak, apakah negara mau mengganti biaya ongkos jasa transportasinya.Â
Biaya transportasi yang membikin mahal semua produk sembako atau bahan bangunan termasuk kendaraan, wajar jika banyak supir menambahkan bobot pada kendaraan yang dibawa, semakin bertambah barang yang diangkutnya, maka ada sedikit keuntungan yang didapat.Â
Sayangnya mereka pun harus hati-hati saat melaju kendaraannya, setiap dua jam tronton harus berhenti, karena ban jelas ga kuat saat melintas di jalan raya dengan puluhan jam, khawatir ban bocor atau meledak, sehingga dihitungan jam tertentu mereka harus berhenti kecuali saat hujan maka ada penambahan jam dalam melaju kendaraannya.Â
Saat ada operasi dari penegak hukum, bagi supir yang masih baru mungkin was-was, khawatir nanti tilang, padahal rumah dan jarak sangat jauh jika ditilang, ongkos mengambil atau sidang jelas membutuhkan waktu yang tidak sedikit diongkos, maka jalur uang tip menjadi jurus jitu bagi para supir ini, jika dikasih sedikit tidak mau, ya naikkan dikit lagi, yang penting sama-sama aman.Â
Fenoma ini seperti  misteri gunung es tak ada solusi yang jelas dan jitu, kerap terjadi dan dianggap hal yang lumrah, jadi sangat wajar bila kondisi jalan nasional walaupun kontruksinya kuat dengan beton, tetap tidak menjadi jaminan mulusnya jalan yang dilaluinya. Siapa kira-kira yang salah, tanyakan pada rumput yang bergoyang, kapan negeri ini bisa disiplin terhadap aturan yang ditetapkan negara.Â