Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Peluang Bisnis Penatu Kian Terbuka Lebar

9 Februari 2018   07:19 Diperbarui: 9 Februari 2018   07:46 880
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto mutiaralaundry.com

Gaya hidup menjadikan usaha cucian atau laundry semakin digandrungi, baik itu laundry model tradisional maupun konvensional. Gaya hidup remaja dan penduduk di wilayah perkotaan apalagi jika dekat dengan daerah industri atau perkantoran dan kompleks mahasiswa, maka semakin banyak buka bisnis laundry semakin laku, agaknya ada perubahan gaya hidup masyarakat sekarang ini.

Laundry dulu terkenal hanya di wilayah perhotelan atau pariwisata namun seiring perkembangan jaman dan gaya hidup masyarakat akhirnya bisnis laundry pun kian menjamur bahkan dari pihak hotel pun sudah mulai melayani pencucian dari luar hotel untuk meningkatkan pendapatan. 

Biasanya dihotel kalau baju kita mau di cucikan, di dalam almari kamar hotel itu ada plastik dan daftar tarif cucian berdasarkan jumlah baju yang mau dicuci, bagi mereka yang berduwit, tidak lihat tarif cucian di hotel, yang penting pagi diserahkan, sorenya housekeeping akan antar kembali ke kamar kita, pembayaran saat mau check out. 

Namun berbeda dengan mereka yang menginap di hotel karena anggran terbatas, maka alternatif laundry diluar hotel menjadi pilihannya, mereka bawa pakaian yang kotor tersebut di dalam plastik lalu ditaruh ditas rangsel dan dibawa ke laundry di kompleks pencucian laundry yang ada di dekat hotel, harganya agak berbeda jauh mestinya. Tapi itulah pilihan terbaiknya, maklum nasib anak kost...

Lain halnya dengan anak kuliah atau karyawan baru yang ditugaskan ditempat yang baru, maka alternatif mencuci adalah ke laundry, kenapa dia lakukan karena belum dapat penyesuaian dimana lokasi untuk mencuci sendiri di kost, atau dimana tempat untuk menjemurnya, repotnya lagi jika harus menyetrika pakaian setelah kering, ini yang membikin mereka alergi atau malas karena pernak-pernik untuk cucian hingga baju siap pakai. 

Sangat wajar jika mengirimkan baju ke laundry apalagi kalau ada layanan antar jemput, bikin si pemilik baju semakin malas tapi semakin semangat mencuci di laundry, dari pemilik laundry kalau bisa type orang yang kaya gini, semakin banyak, karena bisa mendatangkan rejeki yang lumayan banyak, pendapatan bisnisnya meningkat dan memanjakan otang biar nyuci baju ya ke laundry. 

Sepuluh tahun yang lalu, usaha laundry terbilang tidak menjamur dengan era sekarang ini, sama dengan bisnis sewa parkir mobil dengan bayar bulanan, orang yang rumahnya di gang sempit, karena punya uang lebih, memilih beli mobil dan menaruhnya di lokasi sewaan parkir mobil bulanan, inipun sama dengan gaya hidup mencuci sendiri malas, dibandingkan dengan ketik nomor pemilik laundry, minta di jemput pakaian yang kotornya dan minta di antarkan lagi. Wah benar-benar gaya hidup yang menakjubkan. 

Karena usaha laundry sudah semakin menjamur maka tarif pun menjadi sangat kompetitip, perang tarif pun makin terjadi, mungkin baiknya ada paguyuban usaha laundry agar tarif sama hanya berbeda pada saat layanan kepada custumers yakni antar jemput sehingga tidak mematikan usaha laundry yang lain. 

Mungkin usaha ini tidak akan tabu masuk ke desa, seiring dengan gaya hidup, ibarat orang beli Handphone, memiliki dua handphone dianggap royal, ada yang bilang uangnya lebih, sok pamer dan lain-lain, seiring perkembangan jaman ternyata bukan itu yang dimaksud, mereka punya handphone lebih dari satu karena efesiensi, wajar jika punya 3 nomor di handphone dua. 

Gaya hidup agaknya sudah mulai berubah di semua lini, membaca koran sudah mulai banyak ditinggalkan, qouta internet menjadi kebutuhan hidupnya, makan dikurangi yang penting bisa makan qouta internet, wajar jika di beberapa counter handphone bukan pulsa lagi yang trendi tapi qouta yang digemari. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun