Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Recehan Bekal untuk Ziarah Walisongo

1 Februari 2018   22:16 Diperbarui: 1 Februari 2018   23:47 1526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koin recehan bekal peziarah-doc pribadi

Uang recehan lima ratus atau ribuan ternyata sangat berguna bagi para peziarah walisongo. Disamping bawa beberapa uang lima puluhan atau seratus ribu, mereka harus sedia recehan sebagai tanda untuk memudahkan jalan mereka saat berziarah ke beberapa makam di Jabar, Jateng dan Jatim. 

Uang recehan digunakan untuk infak di lingkungan peziarah, bisa juga  sebagai cinderamata antara peziarah dengan para penerima pundi-pundi amal. Paling banyak yang minta pundi-pundi amal yakni di kompleks Sunan Gunung Jati Cirebon, bukan hanya puluhan tapi hampir ratusan yang berjejer mulai dari pintu masuk hingga di kompleks makam tersebut. 

Polanya adalah terima langsung atau menaruh koin recehan di mangkok atau baskom, kadang juga di kotak amal. Dengan logat bahasa masing-masing sesuai dengan tempat dimana peziarah ini berkunjung. 

Pundi-pundi amal ini hampir ada di semua kompleks pemakaman sunan walisongo, mereka berasal dari warga sekitar atau pendatang namun sudah bermukim di daerah wisata religi tersebut. 

Dibuat aturan oleh pihak adat setempat, tetap masih ada, mereka menganggap bahwa peziarah ini sangat dermawan, lokasi juga mesti tidak pernah sepi dari pagi hingga malam hari, tiap waktu silih berganti para rombongan peziarah ini. 

Recehan/doc pribadi
Recehan/doc pribadi
Musim peziarah paling banyak biasanya di bulan maulid atau di wulan syuro, termasuk pada bulan syawal, peziarah ini bisa tiga kali lipat dari hari biasanya, termasuk pada saat liburan sekolah atau pondok pesantren, maka ziarah walisongo sebagai agenda tahunan mereka untuk mengenalkan lebih dekat sejarah perjuangan mereka yang telah mendahului kita. 

Makna pundi amal atau koin recehan yang diberikan kepada orang lain yang membutuhkan adalah ada kepedulian antara agniya dengan warga yang membutuhkan, kita tidak melihat mereka dari sisi latarbelakang pendidikan atau ekonomi mereka, namun ketulusan para peziarah inilah lewat pundi amal infaq atau amal jariyah ini untuk mereka yang membutuhkan. 

Bagi anda yang lupa, ketika membaca tulisan ini dan ada niat untuk melakukan wisata ziarah religi sudah saatnya menukarkan uang ratusan ribu ada ke bentuk koin recehan. 

Seperti ini juga terjadi di arab saudi saat anda umroh. Hanya bedanya jika umroh maka bukan bentuk koin rupiah tapi paling kecil adalah 1 riyal kalau dirupiahkan menjadi Rp 3.750 sebuah angka yang kecil bila di tasyarufkan di kompleks masjid nabawi dan masjidil haram dengan penerima adalah para tukang sapu, tukang kebersihan dan juga fi sabilillah yang berada di tanah mekah dan madinah. 

Beberapa lokasi yang sering untuk ziarah bagi warga nusantara ke walisongo meliputi Sunan Gunung Jati di Cirebon, Sunan Kalijaga di Demak, Sunan Kudus di Kudus, Sunan Muria di Kudus, Sunan Bonang di Tuban, Sunan Drajat diLamongan, Sunan Giri di Giri, Sunan Ampel di Surabaya, dan lokasi lain yang direkom oleh para e.o. biro perjalanan wisata. 

Selamat jalan bagi anda yang bepergian untuk ziarah walisongo dan wisata religi yang lain, doaku menyertaimu dalam perjalanan, semoga ilmu dan manfaatnya selama perjalanan menjadi inspirasi dalam hidup. Sukses untuk semua. Amin. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun