Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kritikan Pedas dari Wakil Rakyat terhadap Layanan di Daop IV Semarang

15 Januari 2018   03:41 Diperbarui: 16 Januari 2018   15:10 1258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Agung Widyantoro

Sebuah kritikan pedas dari salah satu Anggota DPR RI Dapil IX Agung Widyantoro harus ditindaklanjuti pihak PT KAI DAOP IV Semarang Jawa Tengah. Pasalnya layanan kepada penumpang di Stasiun Tegal dianggap tidak manusiawi.

Pihaknya merasakan langsung perjalanan pada hari Sabtu 13 Januari 2018, di mana semua penumpang kereta Kamandaka jurusan Semarang-Purwokerto dibuat susah untuk naik dan turun melompati kereta barang yang teronggok terparkir di jalur 1, sementara kereta penumpang Kamandaka yang datang harus mengalah berhenti di jalur 2.

"Apakah tidak terpikir jika orang tua Bapak Kepala Stasiun yg mungkin sudah tua renta atau penumpang lain yg sakit/cacat/pakai kursi roda/Ibu Hamil/anak kecil /orang tua bawa barang banyak dan berat harus diganjar lantaran layanan publik yg jelek, betapa tersiksanya mereka," ungkapnya di status facebook-nya. Minggu (14/01/2017).

Dia juga meminta Komisioner Ombudsman RI/Lembaga Pengawas Layanan Publik Indonesia, direktur PT KAI, Menteri Perhubungan supaya jangan lelah dan jemu apalagi berhenti memberikan layanan terbaik bagi rakyat kecil kita, karena justru di sinilah sesungguhnya bisa jadi ladang ibadah buat kita untuk melayani sesama.

Berbagai kritik muncul di statusnya.

Keluhan Penumpang Atas Layanan/Foto Agung Widyantoro
Keluhan Penumpang Atas Layanan/Foto Agung Widyantoro
Akibat publikasi di status FB Agung Widyantoro, kontan banyak teman wakil rakyat ini yang memberikan masukan dan kritik serta saran, antara lain Bambang Gunawan, dia mengatakan di Stasiun Bumiayu pas hujan besar para penumpang mau naik KA karena tidak ada atapnya seperti di stasiun besar, maka penumpang tersebut rela basah kuyup agar tidak ketinggalan.

Sementara itu, Kasan Satoni juga mengatakan, "Nembe sapisan kang Agung sing kaya kuwe, (Baru sekali ya Pak Agung, saudara merasakan seperti itu), sabar dan sabar." Katanya. Agung menjawab, "Maaf kang Kasan Satoni ini bukan soal saya minta dilayani, karena saya juga pelayan tapi upaya menggugah kesadaran pemangku kepentingan agar kerja gak asal2an shg abai kenyamanan masyarakat kecil.. berikan layanan terbaik saatnya pemerintah berani bilang 'We serve Better'"

Selanjutnya, masukan saran juga dari Agus prudensial, kalau yang negur rakyat ngga di gubris ndan, tapi kalau wakil rakyat yang negur akan direspons langsung. Lalu jawaban dari Agung menjawab Mas Agus Prudential, akan lebih digubris lagi kalau sama-sama bergerak, rakyat tergerak hatinya bahwa dia berhak atas layanan prima dan pemangku kepentingan sadar sebagai pelayan masyarakat yang wajib berikan layanan publik terbaik.

Berbeda dengan Fafa Faruq malah menanyakan kepada wakil rakyat ini, "Kalau boleh tahu, apakah sempat menanyakan alasan, kenapa KA posisi hrs begitu?"

Agung menjawab, "Om Fafa Faruq Iya sudah ditanyakan tapi jawabnya kurang tahu pak itu kebijakan pimpinan.. wkwkkwk."

Kemudian, saat penulis minta ijin untuk ditulis, dijawab agung Alhamdulillah mas Kaji Bahrul Ulum andaikata peduli dg menuliskan pada media utama, tugas saya memotret Menganalisa lalu mengirimkan pada ORI selaku lembaga pengawas layanan publik.. semoga dengan tulisan panjenengan bisa menjadi acuan perbaikan pemangku kepentingan.

Semoga Pihak Daop IV Semarang Jawa Tengah untuk segera menindaklanjuti keluhan pelanggannya, demi kenyamanan dan trust dunia transportasi darat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun