Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mutiara Ilmu Memaknai Nikmat Sehat dan Sempat

27 Desember 2017   22:41 Diperbarui: 28 Desember 2017   07:45 1428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : syariahonline-depok.com

Semua nikmat yang diberikan kepada semua makhluk dimuka bumi ini harus disyukuri. Baik itu nikmat sehat dan sempat,  Nikmat iman dan islam pun harus tetap dijaga dan menjadi pegangan dan pedoman hidup bagi kita semua selama masih diberikan hidup di dunia ini. 

Memiliki fisik yang utuh dan sehat menjadi dambaan semua makhluk hidup. Pasalnya bisa merasakan bagaimana bisa melihat, merasakan dan juga menikmati semua kondisi alam ini dengan begitu sempurna. Hawa panas juga merasakan, suasana dingin karena cuaca hujan mulai mengguyur bumi ini. Bunyi kicauan burung saat fajar menyingsing dan mendengarkan seruan adzan setiap lima waktu. 

Sungguh rejeki yang luar biasa bagi umatnya jika selama hidupnya tidak merasakan sakit atau berobat ke rumah sakit, tuhan memberikan keberkahan dan ketenangan batin kepada hambanya, sehingga dalam menempuh hidup ini dan mengamalkan tuntunan syariat diamalkan secara sempurna. Tidak pernah meninggalkan sholat fardhu dan sholat sunnah. Bahkan mereka bisa mentasyarufkan rejekinya kepada orang lain yang membutuhkan. 

Mereka juga bisa merasakan ikut pengajian dengan para alim alamah di majlis ta'limnya, selama hidupnya bisa mencari ilmu dan bisa mengamalkamnya dikeluarganya, lingkungannya dan daerahnya, bahkan setiap ucapannya menjadikan orang lain mau melaksanakan atas semua perintah yang ada di dalam kitab kuning yang telah diajarkannya. 

Barang siapa berjuang dijalan Agama Allah, maka akan dicukupi semua hartanya dan anak turunannya menjadi anak yang sholeh sholehah, hidup terasa berarti dan penuh makna bahkan bisa berbagi rejeki kepada sesama insan yang berada di antara golongan fuqoro wal masakin. 

Namun, kadang-kadang banyak juga mereka yang diberikan nikmat sehat tidak mau bersyukur, saat sakit, baru mengakui bahwa sang pencipta telah memberikan ujian kepadanya untuk mau mrnsyukuri nikmat yang diberikan itu. 

Banyak orang merasa bahwa nikmat sempat itu tidaklah penting. Padahal sempat itu dimaksudkan bisa menghadiri semua rangkaian undangan dan juga perintah ibadah sesuai dengan syariatNya. Sempat bisa dimaknai kita bisa hadir dan mampu serta mau untuk menjalankan aturan agar kita ini tergolong ahli ibadah bukan masuk golongan orang-orang yang dholim atau golongan yang tidak mau mensyukuri nikmatnya. 

Hujan malam ini yang diberikan kepada semua makhluk di muka bumi bagaian nikmat yang tiada duanya, tidak bisa dihitung dalam hitungan rupiah. Semua hujan ikut merasakan sejuknya air dan tanah yang tersiram air hujan ini bisa menyuburkan pohon yang tadinya layu berubah menjadi kokoh, pupusnya yumbuh dan tampak subur tumbuhnya. 

Petani yang sedang menanam padi, harusnya mengambil air dari bumi, karena malam ini turun hujan, maka tanaman yang sedang di rawat menjadi semakin kuat dan mengurangi biaya operasional dalam merawat tanamannya. Jika nanti panen jangan lupa ada hak yang harus dikeluarkan untuk orang-orang miskin agar hidupnya bisa terangkat dengan baik. Namun jika anda lupa dengan rejeki yang telah diberikan kemudian tidak dikeluarkan zakat mall nya maka Allah akan memberikan sesuatu ujian kepada hambanya karena keingkarannya. 

Ada 7 amalan yang bisa mengalir pahala kita bila kita mau menjalankannya. Pertama yakni mengajarkan ilmu kepada orang lain seperti guru agama atau guru sekolah/dosen atau guru madrasah, maka selama anak didiknya itu bisa berguna ilmunya untuk mendidik orang lain atau masyarakatnya, maka amaliyah guru tadi mengalir hingga sampai akhirat. 

Kedua, Buat Sumur dengan model terbuka, ini dimaksudkan, jika sumur yang kita buat dan dimanfaatkan oleh orang lain seperti tetangga yang membutuhkan air sumur tersebut maka akan menjadi amaliyah yang terus mengalir sampai dengan sumur tersebut dimanfaatkan untuk umat. 

Ketiga, buat peceren ( got/buangan air), sering kita temui diperkotaan, setiap rumah yang berhimpitan, enggan untuk membantu rumah disebelahnya, misalkan menyisihkan lahannya untuk dilewati air buangan dari kolamnya (got/buangan air), berbahagialah jika ada orang lain yang mau menyisihkan sebagian lahannya untuk pembuangan irigasi atau got limbah rumah tangga, saat tetangga tersebut ahli ibadah malamhari dan air wudhu tersebut mengalir di tanah got anda, maka amaliyah anda mengalir terus hingga masih digunakan atau dimanfaatkan lahan tersebut. 

Keempat, menanam pohon yang kokoh atau kuat, ini dikandung maksud kita hidup harus berguna bagi alam dan juga orang lain, bila dirumah kita atau dimasjid atau di lahan umum kita mau jariyah pepohonan, maka selama pohon itu bermanfaat untuk tujuan penghijauan dan belum mati, akan bertasbih dan menambahkan amaliyah anda. 

Kelima, membangun rumah Allah seperti tempat ibadah dan majlis taklim, seorang muslim harus mau dan mampu untuk mendermakan sebagian rejekinya untuk di sodakohkan kepada tempat ibadah. Termasuk berbahagialah bagi mereka yang telah mewakafkan sebagian hartanya untuk lahannya digunakan untuk tempat ibadah dan tempat belajar orang lain yang sedang menuntut ilmu, selama tempat tersebut berguna dan dimanfaatkan dengan baik maka mengalirlah kepada ahli sodaqoh dan wakaf ini. 

Keenam, gemar memberikan wakaf quran, berbahagialah bagi mereka yang selalu giat memberikan wakaf quran untuk tempat ibadah atau untuk majlis tadarus alquran. Harta anda yang telah di tasyarufkan tidaklah hilang bahkan masih membekas. Jika wakaf alqurannya terus dibaca oleh orang lain maka amaliyah orang yang telah memberikan wakafnya ini mengalir terus hingga alquran tersebut sudah hilang atau rusak. 

Ketujuh adalah anak sholeh, seorang Bapak dan Ibu didunia ini mesti berharap agar anaknya itu menjadi anak yang berguna bagi agama, negara dan bangsa. Jika ingin punya anak sholeh sholehah maka selama memberikan makanan dan minuman kepada anaknya dari rejeki yang halal. Didiklah anak ini dengan budi pekerti yang baik, tanamkan iman dan islam atau tauhidnya, jangan sampai dia masuk ke dalam orang-orang yang tidak sepaham. Awasi terus dan berikan pendidikan agama dan keilmuan yang matang, insya Allah ada harapan menjadi anak yang berguna. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun