Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Embung Air, Daya Ungkit Hasil Tanaman Petani

19 Desember 2017   20:49 Diperbarui: 19 Desember 2017   21:57 2439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut sebagaian petani, upaya ini dilakukan, walaupun dengan pengeluaran yang sedikit mahal, namun gimana lagi, daripada tanaman yang ada merugi atau gagal panen. Maka dengan cara apapun dilakukan, asalkan ada sumber mata air yang bisa dialirkan dan disiramkan ke lahan pertanian yang ditanami. 

Daya Ungkit Embung

Sekarang keberadaan embung menjadi prioritas bagi desa-desa sesuai amanat peraturan pemerintah, namun diingat, jika membuat embung tapi tidak memiliki sumber air yang banyak, maka embung hanya bisa dilihat saja, tapi tidak bisa menjadi faktor pengungkit ekonomi yang luar biasa, perlu dipikirkan aspek hulu dan hilirnya embung itu. 

Secara teori jika aspek pemenuhan kebutuhan air tersedia memang bisa  menciptakan lompatan ekonomi karena mereka bisa meningkatkan volume dan hasil pertanian, dan nantinya embung yang berada di desa tersebut diharapkan bisa panen sebanyak tiga kali dalam setahun. 

Realita yang ada, konsep teori yang ada, belum tentu bisa berhasil sesuai dengan target, petani sekarang memanfaatkan saat musim penghujan dengan menanam padi, sedangkan saat musim kemarau mereka lebih dominan menanam palawijaya, seperti jagung, terong, kacang-kacangan, dan kadang juga tanaman cabai, mereka lakukan ini, karena ketersediaan stok air yang tidak melimpah. 

Penulis yakin, jika stok air itu bisa tersedia dengan baik dan lancar disemua musim, maka daya ungkit pertanian akan semakin baik, dan ketersediaan stok pangan menjadi tercukupi. tapi jika sebaliknya, maka banyak lahan pertanian yaang ditinggalkan dan dibiarkan mengering tanpa ada perawatan atau pengelolaan dengan baik. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun