Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Filosofi Ikan: Mesti Maju dan Pantang Menyerah

2 Desember 2017   09:03 Diperbarui: 2 Desember 2017   13:11 8296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sahabat, Kali ini penulis kan mencoba membahas sedikit tentang filosofi ikan. Ikan adalah salah satu makhluk ciptaan Allah SWT  yang filosofinya dapat menjadi guru bagi manusia. Kenapa ?

Karena secara lahiriah ikan selalu berenang maju apapun kondisinya dan ia tak pernah sekali-kali mundur. Itu artinya ia mewarisi sikap pantang menyerah dan pantang berputus asa.

Dalam kehidupan ini ada banyak rintangan yang harus dihadapi, dan satu-satunya cara untuk mengatasi rintangan itu bukan mundur dan menghidar melainkan menerima dan lantas menghadapinya. Masa kita kalah dengan ikan, yang selalu optimis maju dan tanpa menyerah walaupun ada rintangan didepannya.

Terkadang kita merasa bahwa rintangan ini terlalu berat untuk dihadapi atau merasa bahwa diri kita tidak kuat untuk menerimanya, tapi kita harus percaya bahwa Allah memberikan cobaan sesuai kekuatan hambanya.

Karena dikatakan dalam Al-qur'an : "Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan batas kemampuannya. Baginya ganjaran untuk apa yang diusahakannya, dan ia akan mendapat siksaan untuk apa yang diusahakannya. Dan mereka berkata, Ya Tuhan kami, janganlah Engkau menghukum kami jika kami lupa atau kami berbuat salah.

Ya Tuhan kami, janganlah Engkau membebani kami tanggung jawab seperti Engkau telah bebankan atas orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami janganlah Engkau membebani kami apa yang kami tidak kuat menanggungnya; dan ma'afkanlah kami dan ampunilah kami serta kasihanilah kami kerana Engkaulah Pelindung kami, maka tolonglah kami terhadap kaum kafir." (Al Baqarah : 287)

Kemudian belajarlah dari ikan laut, dimana meskipun ia berada di dalam hamparan laut lepas yang mengandung banyak garam tetapi ia tidak menjadi asin. Pelajaran yang dapat diambil adalah dimanapun kita tinggal dan hidup tetap jadilah diri kita sendiri dan jangan mudah untuk terbawa oleh lingkungan.

Dengan berguru pada filosofi ikan diatas, setidaknya kita mampu untuk membangun semangat dalam diri kita sendiri, mampu untuk percaya diri dan pantang penyerah.

Dalam firman Allah dikatakan : "Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir". (QS. 12:87)

Sebagai mahluk yang berakal, apapun halangan dan rintangan yang selalu datang ketika sedang meraih kesuksesan, hidup jangan mudah terbawa oleh lingkungan, milikilah pendirian untuk menentukan apa yang ingin Anda capai dalam hidup yang hanya sekali saja. Sekali lagi, jangan pernah mundur sekali pun, karena waktu tidak akan pernah mundur walau 1 detik pun.

Kegagalan yang sesungguhnya adalah ketika kita berhenti untuk berusaha, ini artinya Anda belum mendapatkan kesuksesan Anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun