Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kelangkaan Gas LPG 3 Kg, Harga Tembus Menjadi 23 Ribu Rupiah

30 November 2017   07:31 Diperbarui: 30 November 2017   09:21 1381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang ibu rumah tangga di Kota Brebes merasa panik campur was-was, pasalnya merasa susah saat  membeli gas 3 kg disejumlah toko sembako atau pangkalan gas elpiji.  Rata-rata Penjual menjawab, maaf ibu - stok gas melon 3 kg habis,  itu tabung ada, tapi tidak terisi, belum ada kiriman gas dari agen. 

Pengalaman ini juga terjadi para para pedagang kaki lima, mereka merasa kelimpungan untuk mencari gas melon 3 kg,  membutuhkan waktu ber jam-jam, karena mereka harus mencari dari penjual gas satu per satu, jika ada stok tersisa, ya berarti dia beruntung, masalah harga, baginya tidak mempermasalahkan, asalkan stok tersedia. " Harga jual pun melejit Rp 23 ribu/tabung, bahkan ada yang menjual hingga Rp 25ribu,padahal normalnya Rp 17ribu, itupun barang yang dicari susah didapat," ungkap wati, salah satu pedagang kaki lima di Kelurahan Brebes, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes. 

Kasubag SDM dan Energi Setda Brebes Karim membenarkan jika ada pengurangan subsidi gas 3 kg di sejumlah daerah, selain itu kelanggaan gas melon, warga enggan menggunakan bright gas 5 kg, karena harganya tidak terjangkau. " Ternyata kelangkaan gas melon ini juga terjadi dibeberapa kota di Indonesia, pihaknya masih berkoordinasi dengan Pertamina atas kelangkaan stok gas melon ini," katanya. 

Sementara itu, dilansir di liputan6.com, Jakarta bahwa PT Pertamina (Persero) berupaya memenuhi kebutuhan Elpiji bersubsidi atau Elpiji dengan ukuran 3 kilogram (kg). Namun terkadang di beberapa wilayah masih ditemukan kelangkaan pasokan dari Elpiji dengan tabung berwarna hijau tersebut.

Manager External Communication Pertamina, Arya Dwi Paramita mengungkapkan, Elpiji 3 kg adalah barang subsidi dan disediakan untuk masyarakat miskin dan usaha mikro. Namun saat ini penyaluran Elpiji 3 kg masih bebas sehingga bisa digunakan oleh masyarakat mampu.

Alhasil, karena semua orang bisa membeli Elpiji 3 kg maka kerap terjadi kelangkaan. Jumlah elpiji 3 kg sebenarnya disesuaikan dengan jumlah masyarakat miskin sehingga jika masyarakat mampu ikut membeli maka pasokan kadang kurang.

Sisi yang lain, kebijakan gas 3 kg itu khusus bagi orang miskin, namun pada realitanya, masih banyak keluarga mampu membeli gas 3 kg yang bersubsidi, sehingga pemerintah pun kesulitan untuk melakukan tindakan pengentatan pembelian gas 3 kg tersebut. Faktor yang lain, pengurangan distribusi gas ini menyebabkan kelangkaan gas di beberapa Kabupaten/Kota, semoga ada kebijakan cepat untuk agar ketersediaan gas 3 kg tercukupi dan rakyat pun tidak gelisah dengan kelangkaan stok gas ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun