Mohon tunggu...
Caesy Nurlita
Caesy Nurlita Mohon Tunggu... -

perangkai kata yang biasa-biasa saja.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Saya Bersedia Jadi Jurkam!

2 Juli 2014   18:27 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:49 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdasarkan permenungan saya, itu semua karena Jokowi! Ya, Jokowi! Apa pernah kita membayangkan kalau kandidat capresnya bukan Jokowi dan Prabowo? Kalau kandidat capresnya Prabowo dan Megawati, atau Wiranto, atau Surya Paloh, atau ARB, yang penting bukan Jokowi. Apa kita pernah berpikir sejauh itu?

Saya melihat, justru karena Jokowi mencalonkan diri menjadi capres maka pemilu tahun ini jadi segempita ini. Justru karena Jokowi capresnya maka orang-orang jadi kebakaran jenggot. Koruptor takut dilibas, ormas agama tertentu garis keras takut dilibas, pemuka agama fanatik takut pengikutnya jadi lebih nasionalis, pelaku-pelaku kejahatan takut diringkus, dan masih banyak kepentingan-kepentingan lain yang merasa terancam kalo Jokowi jadi presiden. Kenapa kampanye hitam jadi begitu menyakitkan? Karena mereka tahu Jokowi bisa menang. Untuk itu mereka mati-matian menjatuhkan Jokowi agar jangan sampai menang dan mengusik kepentingan mereka.

Dan kurang dari seminggu lagi pemilihan presiden, saya melihat banyak yang termakan sama kampanye-kampanye hitam tersebut. Saya juga jadi semakin yakin Jokowi bisa kalah. Jokowi bisa kalah kalau kita diam saja, kalau kita tidak membagikan kehebatan-kehebatan Jokowi ke orang-orang yang belum tau, orang-orang yang dibutakan kenyamanan, orang-orang yang ditulikan retorika.

Saya nggak pingin itu terjadi. Saya pingin Indonesia berubah, saya pingin bangsa saya berubah. Revolusi mental bukan retorika, Jokowi sudah membuktikannya dengan mentalnya yang mumpuni dia masuk jajaran Greatest Leaders, disandingkan dengan pemimpin-pemimpin dunia.

Jokowi memang bukan sosok paling sempurna. Saya sadar masih banyak kekurangan dari bapak sederhana ini, tapi saya pribadi percaya, Jokowi sosok yang lebih baik daripada kompetitornya, dan dunia mengakui figur kepemimpinannya.

Untuk itu saya mohon maaf kalau saya akan semakin banyak mempublikasikan jagoan saya. Terserah kalau anda merasa terganggu, terserah kalau anda nggak peduli dengan kompetisi tidak sehat yang terjadi di pilpres tahun ini, tapi saya telah memilih sikap saya. Saya sungguh berharap jagoan saya menang. Demi harapan saya buat Indonesia yang lebih baik. Saya memang nggak akan dapat apa-apa, tapi saya cukup bangga jadi bagian dari euforia demokrasi ini.

*dan meskipun nantinya Jokowi kalah, mungkin itu memang bukan kehendak Tuhan, saya tetap akan menghormati presiden yang terpilih. Saya cuma berharap sosok baik ini nggak akan hilang dari Indonesia.

Salam dua jari, kita boleh berbeda pilihan, tapi kita adalah satu Indonesia :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun