Mohon tunggu...
imran husen
imran husen Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menempuh Jalan Sunyi

24 November 2017   16:36 Diperbarui: 24 November 2017   17:07 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setetes keringatnya yang jatuh di terotoar pasti menumbuhkan sekuntum bunga yang mekar

Sekali tarikan nafas lelahnya adalah jeritan seribu luka bagi jiwa yang resah

Setetes darahnya yang jatuh di atas aspal nan panas pasti akan memanggil kekuatan tuhan yang bersembunyi di semesta.

Bernyanyilah.

Ayo kawan

Kita bernyanyi

Lagu-lagu tentang penderitaan

Bernyayilah agar hatinya di suburi rasa benci

Tetap benci hingga mencintai kebencian

Dia menempuh jalan sunyi

Dunia yang tak di sukai

Dia sendiri

Cintanya pergi

Sang kekasihnya pun telah pergi

Bunda yang selalu di hatinya juga ikut pergi

Dia benar-benar menempuh jalan sunyi

Apakah kita melihatnya?

Tidak

Kita hanya cukup bernyanyi merayakan kebenciannya.

Maka Bernyanyilah kawan

Mengiringinya di jalan revolusi

Imran husen

Ternate, 23 november 2017

sAs

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun