Mohon tunggu...
Pena Psikologi
Pena Psikologi Mohon Tunggu... -

Bersama Kita Mengembangkan Ilmu Psikologi di Indonesia | @penapsikologi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Saudara Kandung: Spesial atau Saingan?

22 Januari 2014   09:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:35 816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Rara Fitriyana

Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Bila Anda ditanya, siapakah orang yang paling spesial di hidup Anda? Tentu Anda mempunyai jawaban sendiri, mungkin orangtua, saudara, sahabat, pacar, atau yang lainnya. Tapi, apabila pertanyaan itu mengenai saudara, apakah mereka spesial? Jika ia adalah anak tunggal, bisa jadi ia akan mengatakan, “Tidak.” Tetapi berbeda dengan orang yang mempunyai kakak atau adik, mungkin mereka akan mengatakan “Iya” atau bisa jadi mereka juga mengatakan tidak karena merasa tersaingi di dalam keluarga.

Contoh kasus saudara kandung yang saling mendukung sebagaimana yang dikutip dari Merdeka.com - Adik kandung Olga Syahputra, Billy Syahputra kini namanya mulai dikenal masyarakat sebagai salah satu host Dahsyat. Dia mengaku banyak belajar dari kakaknya yang sudah lebih dulu terjun ke dunia hiburan. "Iya lah (sering curhat) sama Olga. Tapi lebih ke masukkan aja. Setiap syuting harus kayak gini. Billy belajar akting sama dia," ujar Billy saat ditemui di Studio RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin(21/10).

Kasus tersebut menjelaskan kepada kita bahwa saudara kandung itu adalah orang yang spesial dalam kehidupan kita. Mereka dapat membantu dikala kita memerlukan bantuan. Lalu apa keuntungan lain mempunyai saudara kandung? Berikut beberapa keuntungan mempunyai saudara kandung.

Pertama, mempunyai saudara kandung bisa menjadi tempat kita untuk mencurahkan segala cerita kita yang mungkin tidak dapat diceritakan kepada orang lain. Seperti contohnya ketika kita melakukan suatu kesalahan buruk, saudara adalah seorang partner yang tepat untuk kita bercerita dan merahasiakan cerita itu dari orang lain.

Kedua, dapat membuat kita belajar satu sama lain. Seperti yang dikatakan (Nashori, 2013) latihan hubungan interpersonal didasari interaksi antar saudara kandung. Contohnya, seorang kakak dapat mengajarkan kepada adiknya bagaimana cara berbicara pada orang yang lebih tua.

Ketiga, mempunyai saudara kandung dapat melatih kita untuk saling berbagi, mengasihi ataupun bersaing. Contohnya, apabila kita membeli makanan, kita dapat saling berbagi dengan saudara. Selain itu, bisa juga selalu saling meminjam pakaian, apabila mempunyai ukuran tubuh yang tidak beda jauh.

Keempat, saling melindungi satu sama lain dan membentuk kekuatan untuk menghadapi berbagai masalah. Biasanya ini terjadi pada kakak laki-laki dan adik perempuan. Seorang kakak laki-laki biasanya tidak ingin melihat adik perempuannya disakiti oleh orang lain, sehingga si kakak selalu melindungi adiknya dalam keadaan apapun.

Lalu bagaimana dengan orang yang menganggap saudara kandung itu adalah saingan ? Berikut adalah sebuah kasus tentang Habil dan Qabil. Mereka adalah saudara kandung yang bersaing dalam memperebutkan perempuan, hingga membuat salah satu dari mereka ada yang terbunuh.

Keturunan pertama ialah pasangan kembar Qabil dan Iqlima, kemudian pasangan kedua Habil dan Labuda. Setelah keempat anaknya dewasa, Nabi Adam as mendapat petunjuk agar menikahkan keempat anaknya secara bersilangan, Qabil dengan Labuda, Habil dengan Iqlima. Namun Qabil menolak karena Iqlima lebih cantik dari Labuda. Nabi Adam kemudian menyerahkan persolan ini kepada Allah SWT, dan Allah SWT memerintahkan kedua putra Adam untuk berkurban. Siapa yang kurbannya diterima, ialah yang berhak memilih jodohnya.

Habil mengambil seekor kambing yang paling disayangi di antara hewan peliharaannya, sedang Qabil mengambil sekarung gandum yang paling jelek dari yang dimilikinya. Allah SWT menerima kurban dari Habil, dengan demikian Habil berhak menentukan pilihannya. Qabil tidak puas dengan kejadian ini. Atas hasutan iblis ia lalu membunuh Habil. Inilah pembunuhan pertama yang terjadi sepanjang sejarah hidup manusia.

Pada dasarnya, bersaing dengan saudara kandung adalah hal yang wajar. Tak sedikit keluarga mengalami suatu keadaan dua saudara kandung saling membenci dan selalu bermusuhan. Semua bisa timbul dari persaingan dalam merebut perhatian, perasaan cemburu dan sebagainya. Terlepas dari semua alasan tersebut, jangan biarkan kondisi ini berlarut-larut. Jangan sampai kita melakukan suatu hal yang keji, seperti membunuh saudara kandung.

Jadi, apakah hubungan dengan saudara kandung itu spesial atau menjadi saingan di kehidupan kita? Jawabannya adalah spesial. Apabila selama ini kita berpikir saudara kandung adalah saingan dalam keluarga, cobalah mulai dari sekarang buang pikiran itu jauh-jauh. Karena semua itu tidak benar. Kenyataannya saudara kandung itu adalah keluarga kita, sahabat terbaik kita, dan tentunya bagian dari kehidupan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun