Mohon tunggu...
Rahmat Ars
Rahmat Ars Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Investasi Bodong Penyebab Artis Ini Jadi Pesakitan

29 November 2015   09:06 Diperbarui: 29 November 2015   09:31 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Nama artis mermaikan media karena karya seni dan prestasinya itu sudah biasa. Tapi nama artis populer karena tindakan melanggar hukum itu yang tidak biasa.

Sandy Tumiwa ditangkap oleh Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya pada Kamis (26/11/2015) di Jakarta terkait kasus investasi bodong yang melibatkan dirinya. Sandy Tumiwa ditangkap di kamar nomor 27 di Lena Residen, Palmerah, Jakarta Barat. Ketika itu, ia baru pulang dari Bandung. 

Sandy ditangkap berdasarkan tiga laporan. Annisa Bahar mengadukan Sandy pada 10 Juli 2012. Polisi meningkatkan status laporan itu menjadi penyidikan pada 16 Juli 2012. Penangkapan Sandy juga didasari surat keterangan P-21 dari Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta pada 19 November 2015, terkait perkara salah satu tersangka penipuan, Astriana alias Cici, yang merupakan rekan Sandy.

Investasi ‘bodong’ ialah penipuan berkedok investasi, dimana agar kita mau untuk  berinvestasi biasanya pihak yang menawarkan kepada kita untuk berinvestasi dan menjanjikan kepada pihak yang berinvestasi akan mendapat untung yang besar dalam waktu singkat dan instan.

Sifat dasar manusia yang malas, serakah, dan ingin serba instan menjadi  penyebabnya. Manusia ingin dapat untung besar tanpa melakukan usaha sendiri, Hal seperti inilah yang dimanfaatkan para pelaku penipuan investasi bodong. Mereka mengambil celah dari sifat manusia yang malas berusaha sendiri untuk mencari uang dengan iming-iming investasi dengan bagi hasil keuntungan yang menggiurkan misalnya seminggu mendapat bagian keuntungan sebesar 8 – 15 persen.

Akal sehat tentu tidak akan mudah tertipu, mana ada usaha yang pasti selalu menghasilkan keuntungan sebesar itu. Mana ada sih bank yang sanggup memberikan bunga sebsar itu juga. Tetapi karena nafsu ingin cepat kaya dengan cara malas usaha sendiri, maka penipuan invetasi bodong pun menjadi merajalela saat ini dengan berbagai bentuk kedok investasi. Bahkan artis pun ikut-ikutan bermain terlibat dalam investasi bodong.

Sandi Tumiwa sendiri menurut dugaan adalah salah satu komisaris pada perusahaan bodong yang melibatkan namanya. Sandi berhasil meraup keuntungan mencapai Rp 7 miliar dari para korbannya," ujar Krishna Murti.

Perusahaan multilevel marketing (MLM) Sandi tersebut menjanjikan keuntungan besar, mulai 18 hingga 40 persen. Ini yang membuat korban tergiur. Setiap korban juga diminta untuk mencari nasabah baru. Setiap kali mendapatkan nasabah baru, para korban mendapatkan bonus antara 10 hingga 15 persen per nasabah. Namun kenyataannya, investasi MLM yang digeluti oleh Sandy itu tak seperti yang ia janjikan. 

Mantan istri Sandi, yakni Tessa Kaunang juga buka suara perihal penghasilan Sandy saat mereka masih berumah tangga. Menurut Tessa gaji yang diperoleh Sandi sekitar Rp 15 juta. Tessa mengatakan, gaji itu diterima bukan dari hasil menggelapkan uang para investor atau peserta, melainkan dari jabatannya sebagai komisaris perusahaan.

Dia melanjutkan, Sandy juga beberapa kali menerima bonus dari perusahaannya.

"Sandy itu sebenarnya punya uang yang cukup banyak karena dia punya bonus. Dia punya beberapa trading, main saham, dia main di tempat lain, bukan di CSM itusaja".

Apapun yang terjadi, dan apapun penejelsan dari pihak-pihak terkait kini nasi telah menjadi bubur. Linangan air mata Sandi tidak akan menghentikan proses hukum yang sedang berjalan. Moga masyarakat makin cerdas dan bijak, tidak lagi mudah tertipu investasi bodong yang menjanjikan keuntungan yang tidak wajar dan tidak masuk akal.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun